Mataram – Serbuan vaksinasi kembali digelar Kodim 1606/Mataram, Sabtu (18/9). Kali ini difokuskan kepada siswa SMKN 1 Mataram dan sejumlah warga sekitar.
Sekitar 500 siswa serta warga sekitar mendapatkan vaksin dosis pertama maupun dosis kedua.
Dandim 1606/Mataram, Kolonel Arm Gunawan, S.sos., M.T mengatakan, pencapaian vaksinasi di wilayah Kota Mataram saat ini kurang lebih 72 persen.
“Ahamdulilah, kalau sesuai dengan target nasional sudah tercapai. Namun kebijakan dari pemerintah provinsi disampaikan, khusus untuk wilayah Kota Mataram sebagai barometer NTB kita akan upayakan terus hingga mencapai 100 persen,” jelas Dandim.
Artinya lanjut Dandim, 100 persen dari seluruh warga kota Mataram yang masuk kriteria harus divaksin.
“Mudah-mudahan program ini bisa kita laksanakan dalam rangka waktu tidak terlalu lama, sehingga target yang dicapai bisa kita realisasikan,” harapnya.
Dandim menjelaskan, Kodim 1606/Mataram hingga kini sudah melaksakan vaksinasi ke sekolah-sekolah sudah yang ke-8.
“Kita sudah programkan sejak dua minggu lalu bergiliran di seluruh Kota Mataram. Kebetulan kita ada tiga Koramil di wilayah Kota Mataram yaitu Koramil Cakranegara, Koramil Mataram dan Koramil Ampenan. Program ini akan berlanjut terus sampai bulan Oktober,” paparnya.
Selain Kodim 1606/Mataram, rekan-rekan dari Polri juga melakukan hal yang sama. Berkeliling ke sekolah-sekolah setingkat SMP yang berada di Kota Mataram.
Begitu juga dengan Angkatan Udara, bersama-sama untuk melaksanakan serbuan vaksin karena satuan TNI di wilayah Kota Mataram.
Sementara Kepala SMKN 1 Mataram, Drs Ruslan sangat berterimakasih kepada tim Vaksinator, khususnya Kodim 1606/Mataram yang telah memilih SMKN 1 Mataram sebagai lokasi vaksinasi.
Dijelaskan, jumlah siswa yang melakukan vaksinasi sebanyak 454 orang. Itu adalah data valid siswa yang belum divaksin. Sedangkan sisanya sudah divaksin.
“Kami berharap dan mengimbau kemarin bahwa anak-anak harus ikut divaksin supaya dapat tatap muka penuh. Sesungguhnya kami sudah diinstruksikan dari kepala dinas melalui surat resmi bahwa kami sudah melakukan tatap muka terbatas dengan pola boleh blok boleh shift,” jelasnya.
Selama proses belajar tatap muka berlangsung kata Ruslan, pihak sekolah menggunakan pola khusus. Dimana blok kelas X masuk 1 minggu full dan kelas XI dilaksanakan secara daring. Kemudian minggu depannya kelas XI full, dan kelas X secara daring.
“Sedangkan untuk kelas XII ada di dunia usaha, dunia industri sedang PKL, kemudian penerapannya di kelas semua siswa diharuskan memakai masker, cuci tangan dan memakai hand sanitizer yang sudah kami siapkan di berbagai tempat,” jelasnya.
Selain itu, satu ruang kelas di SMKN 1 Mataram hanya boleh diisi 18 siswa.
“Jadi kami membagi 1 kelas kalau jumlahnya 20 sisanya di bagi dua yakni masing-masing 10 orang. Sedangkan apabila jumlah siswa 30, dibagi menjadi dua yakni masing-masing 15 siswa. Maksimal 18 orang,” tutupnya.