Lombok, – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mataram menunjukkan kepedulian mereka terhadap lingkungan dan ketahanan pangan dengan menciptakan sistem hidroponik sederhana menggunakan botol bekas.
Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu desa di Kabupaten Lombok Timur yaitu desa Mendana Raya Kecamatan Keruak sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna.
Kelompok KKN yang terdiri dari 10 mahasiswa lintas jurusan ini mengembangkan instalasi hidroponik sederhana berbahan dasar botol plastik bekas dan pipa, yang dapat dibangun dengan biaya di bawah Rp250.000. Program ini menyasar ibu rumah tangga yang ingin bercocok tanam di rumah, namun memiliki keterbatasan lahan dan dana.
Inovasi hidroponik ini diharapkan menjadi solusi pertanian skala rumahan yang hemat biaya, mudah diterapkan, dan ramah lingkungan. Melalui program ini, warga Desa Mendana Raya didorong untuk mengolah limbah botol plastik menjadi sistem pertanian alternatif yang berkelanjutan.
Selain sebagai sarana ketahanan pangan, hidroponik ini juga berpotensi menjadi ide usaha rumahan, khususnya bagi ibu rumah tangga yang memiliki waktu luang di rumah. Ke depan, sistem ini bahkan dapat dikembangkan menjadi usaha berskala lebih besar.
Tidak hanya membangun instalasi hidroponik sederhana, mahasiswa KKN juga mengadakan Sosialisasi dan Pelatihan Hidroponik Mini bagi warga setempat. Kegiatan ini mendatangkan pemateri yang berasal dari dosen Fakultas Pertanian Universitas Mataram yaitu bapak Ir. Irwan Muthahanas, M.Si. dan diikuti oleh sekitar 40 peserta, terdiri dari ibu-ibu PKK, kader desa, karang taruna, dan ibu rumah tangga.
Dalam Sosialisasi Hidroponik Sederhana dan Pelatihan Hidroponik Mini yang digelar di balai desa, warga diperkenalkan pada dasar-dasar sistem hidroponik sederhana, mulai dari jenis tanaman yang cocok, pemilihan media tanam, hingga cara perawatan agar tanaman tumbuh optimal. Saat sesi pelatihan peserta juga melakukan praktik langsung membuat hidroponik mini dengan menanam bibit selada mulai dari merakit hidroponik mini lalu pemindahan bibit yang sudah siap tanam sampai dengan pemberian nutrisi.
Sekertaris Desa setempat, Bapak Syamsudin, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif mahasiswa. “Kami sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi dan pelatihan hidroponik dari mahasiswa KKN ini. Inisiatif pemanfaatan botol bekas ini bukan hanya mengurangi sampah di lingkungan kita, tetapi juga membuka peluang bagi warga untuk menanam sayur sendiri. Semoga ke depannya semakin banyak warga yang menerapkan hidroponik di rumah, sekaligus bisa membantu perekonomian keluarga dengan sayuran segar hasil tanam sendiri,” ujarnya.
Selama kegiatan, terlihat antusiasme yang tinggi dari ibu-ibu dalam belajar dan mencoba teknik hidroponik ini. Ibu-ibu bertanya banyak hal terkait perawatan dan pemeliharaan hidroponik, serta pertanyaan terkait dimana alat dan bahan hidroponik lainnya dapat ditemukan.
“Besar Harapan kami adik adik mahasiswa KKN Unram juga dapat melaksanakan Pelatihan Hidroponik untuk wali murid PAUD dan hidroponik ini ke depannya akan kami jadikan proyek pembelajaran di PAUD agar program adik adik mahasiswa ini tetap berkelanjutan” ujar Kepala Sekolah PAUD desa Mendana Raya yang turut hadir sebagai peserta dalam Sosialisasi Hidroponik Sederhana dan Pelatihan Hidroponik Mini.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa tidak hanya hadir untuk belajar, tetapi juga mampu memberikan kontribusi positif dan solusi konkret bagi masyarakat.