Lombok Insider – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya, dr. Mamang Bagiansah, terpilih sebagai peserta Program International Visitors Leadership Program (IVLP), yang berlangsung dari tanggal 3-14 Desember 2022, di Amerika Serikat.
dr. Mamang Bagiansah merupakan salah satu dari 6 peserta asal Indonesia yang tergabung dalam Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. 5 peserta lainnya dr. Zulfikar Asumta (Jombang) yang merupakan Ketua LK PBNU sekaligus sebagai ketua delegasi, dr. Muhammad S Ni’am (Malang), dr. Yosi Eka Putri (Jakarta), dr. Tri Wahyu Sarwiyata (Malang), dan dr. Andi Alfian Zainuddin (Makassar). Mereka terpilih setelah melalui proses seleksi yang cukup ketat.
Program yang digagas pemerintah Amerika Serikat ini mengikutkan para peserta dari berbagai negara yang telah diseleksi sebelumnya. Setiap tahun hampir 5000 peserta diundang ke Amerika Serikat, dan lebih dari 200.000 peserta internasional telah menjadi alumni program ini. Sebagian besar dari mereka adalah para pemimpin organisasi pemerintah maupun swasta di negaranya masing-masing.
“Saat memulai proses seleksi program ini, saya masih menjadi Ketua Komite Medik di RSUD Praya, juga sebagai staf dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al Azhar Mataram, serta ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Lombok Tengah. Melihat tajuk kegiatan ini, saya sangat berharap bisa lulus dan membawa banyak manfaat untuk tiga posisi saya tersebut”” tutur dr. Mamang melalui pesan WhatsApp.
Program IVLP kali ini diberi tajuk “Healthcare Administration and Medical School Program Development for Faith-Based Organization”.
Melalui program ini akan memberikan kesempatan para peserta untuk melihat langsung bagaimana penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan pendidikan kedokteran/keperawatan di Amerika Serikat.
Manfaat dari kegiatan ini akan sangat signifikan ketika posisi saya sekarang sebagai Direktur RSUD Praya. Banyak pengalaman dan gambaran bagaimana sistem layanan kesehatan dan pendidikan kedokteran di Amerika berjalan. Nah ini akan menjadi benchmark kondisi kita di Lombok Tengah.
“Memang sangat besar gap antara yang kita miliki di sini dengan yang ada disana. Tapi saya selalu yakin, tidak ada yang tidak mungkin asal kita mau berubah. Nah, langkah awal berubah ini adalah bermimpi. Jangan takut bermimpi. Asal kemudian konsisten berjuang untuk mewujudkannya”, ucap dr. Mamang, minggu 11 Desember 2022
Lebih jauh dr. Mamang menyebutkan, paling kurang ada 5 tujuan dari program ini, yaitu pertama, peserta dapat melihat bagaimana rumah sakit di AS sangat kental dimensi keagamaannya dalam upaya mencapai dan mempertahankan standar tinggi pelayanan kesehatannya.
Kedua, peserta mendapatkan gambaran standar-standar administrasi dan keuangan sistem layanan kesehatan di AS. Ketiga, peserta dapat melihat betapa religiusnya universitas-universitas di AS delam mengembangkan program pendidikan kedokteran dan keperawatan yang kompetitif, bahwa mereka tidak pernah melepas dimensi agama dalam pembangunan sistem pendidikannya.
Keempat, peserta dapat melihat bagaimana rumah sakit dan klinik di pedesaan (dengan sumber daya yang minimalis) namun tetap dapat menjaga kualitas dan keterjangkauan layanannya. Terakhir, peserta mendapatkan gambaran jaringan hibah penelitian antara praktisi medis dengan institusi-institusi riset medis di AS.
Untuk memperoleh kelima tujuan program ini, dr. Mamang merinci sejumlah kegiatan yang akan diikutinya selama program berlangsung, di antaranya beberapa diskusi dengan pakar sejarah Federalisme dari George Washington University, pakar penelitian kesehatan dari National Institute of Allergy and Infectious Disease (NIAID) – NIH, pakar-pakar sistem pelayanan kesehatan dari Georgetown University Center for Children and Families serta Baylor University di Austin Texas dan St Louis University School of Medicine di Missouri.
Selain kegiatan diskusi bersama para pakar, peserta juga akan melakukan kunjungan ke beberapa pusat pelayanan kesehatan yaitu Muslim Community Center Medical Clinic di Maryland, Texas Department of State Health Services, Dell Children’s Medical Center of Central Texas, BJC Healthcare, SSM Health St Louis University Hospital dan Mercy Health Care.
dr. Mamang juga menyampaikan bahwa dirinya berkomitmen untuk ikut berkiprah dalam mengembangkan Lembaga Kesehatan NU di Lombok.
Salah satunya adalah upaya mewujudkan cita-cita LK NU sebagaimana disampaikan Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya seperti pendirian Faskes baik rumah sakit maupun klinik yang menjadi indikator keberhasilan Pengurus Wilayah dan Cabang NU di seluruh Indonesia.
“Oleh karena saya diberi kesempatan mengikuti program IVLP ini adalah sebagai representasi Indonesia bagian Timur dari NU, maka ada tanggungjawab besar bagi saya untuk ikut berkiprah di dalam ormas Islam moderat terbesar di dunia ini. Semoga kita semua dimudahkan dalam niat dan cita-cita mulia ini,” pungkasnya.