Lombok Tengah – Sidang Paripurna DPRD Lombok Tengah dengan agenda pembacaan rancangan kebijakan umum APBD (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Kabupaten Lombok Tengah oleh Pemerintah Daerah.
Sidang Paripurna yang dibuka langsung ketua DPRD Kabupaten Lombok Tengah, M.Tauhid dan di hadiri wakil Bupati Lombok Tengah, yang berlangsung di Ruang rapat utama, Kamis 25/07/2024.
Wakil Bupati Loteng Nursiah menjelaskan, Rancangan KUA dan PPAS Kabupaten Lombok tenTengah gah tahun anggaran 2025 telah disusun berdasarkan rencana kerja pemerintah daerah tahun 2025 yang telah ditetapkan melalui perturan bupati nomor 21 tahun 2024.
Dimana dalam penyusunan rencana kerja pemerintah daerah tahun 2025 telah melalui beberapa pendekatan perencanaan yaitu teknokratis, partisipatif, politis, top-down dan bottom-up serta melalui proses musyawarah perencanaan pembangunan Kabupaten Lombok Tengah dengan memperhatikan pula sinkronisasi kebijakan perencanaan pembangunan nasional dan pemerintah provinsi nusa tenggara barat.
Selain itu, di tengah prospek perekonomian global dan perbaikan kondisi perekonomian domestik yang kian membaik, diharapkan akan terus berlanjut dan diperkirakan tumbuh kuat pada tahun 2025.
Secara nasional, laju perekonomian diharapkan tumbuh 5,1 – 5,5 persen ditopang adanya aktivitas perekonomian regional serta kebijakan fiskal yang mendukung akselerasi transformasi ekonomi.
“Perbaikan daya beli masyarakat dengan tingkat inflasi yang terjaga, diharapkan mampu mendorong konsumsi rumah tangga,” katanya.
Begitu juga dengan, investasi yang diperkirakan akan semakin meningkat, didorong oleh langkah-langkah penguatan reformasi struktural yang bertujuan meningkatkan kemudahan berusaha dan daya saing.
Tahun 2025 menjadi pijakan awal bagi pencapaian rencana pembangunan jangka menengah sekaligus rencana pembangunan jangka panjang periode 2025-2045,” jelasnya .
Kemudian, untuk sasaran dan indikator pembangunan pada tahun 2025 ditargetkan terus membaik, sejalan dengan penguatan kondisi perekonomian.
engan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan terus meningkat, tingkat pengangguran diharapkan menurun serta tingkat kesejahteraan masyarakat juga diperkirakan terus membaik,” katanya.
Sementara untuk perkembangan perekonomian global maupun nasional tersebut, tentunya akan sangat berpengaruh pula terhadap kondisi perekonomian di daerah.
“Tujuan dan sasaran pembangunan yang akan dicapai pada tahun 2025 dengan mengusung tema pembangunan yaitu “pemantapan pembangunan sumber daya manusia, kemandirian ekonomi, daya saing daerah didukung infrastruktur dan lingkungan hidup berkualitas” yang dijabarkan ke dalam 7 (tujuh) prioritas pembangunan,” tuturnya .
Tujuh prioritas tersebut yaitu: meningkatkan kehidupan beragama dan pemajuan kebudayaan daerah, peningkatan kualitas sumberdaya manusia, pengentasan kemiskinan, optimalisasi komoditas unggulan, ekonomi kreatif dan daya saing, optimalisasi infrastruktur dan lingkungan hidup berkualitas, transformasi tata kelola pemerintahan dan birokrasi, membangun ekosistem riset dan inovasi daerah.
Dengan mempertimbangkan perkembangan kondisi perekonomian domestik dan regional dalam tren positif serta diharapkan akan terus mengalami pertumbuhan yang tinggi pada tahun 2025, maka sasaran pembangunan pada tahun 2025 dapat saya sampaikan sebagai berikut:
1) angka kemiskinan antara 11,98 – 12,31%
2) tingkat pengangguran terbuka sebesar 2,57 – 2.63%
3) pertumbuhan ekonomi antara 4,50 – 6,00%
4) kontribusi pdrb sub sektor perikanan sebesar 8,3%
5) pdrb per kapita (adhb) sebesar 20,45 (rp. juta)
6) indeks pembangunan manusia sebesar 71,23
7) indeks rasio gini sebesar 0,343 – 0,328
8) indeks reformasi birokrasi sebesar 80,01, dan
9) indeks daya saing daerah sebesar 3,18.