Lombok Timur, – Kondisi pandemi Covid-19 masih dirsakan di tanah air. Dampak dari pandemi teraebut juga dirasakan berbagai perusahaan-perusahaan permodalan. Sehingga banyak dari perushaan tersebut gulung tikar.
Selaparang finansial, salah satu Badan usahan milik derah (BUMD) Lotim ini terus berupaya untuk berinovasi dan berikan pelayanan terbaik. Diantranya untuk tahun ini selaparang finansial sudah menyetor deviden ke derah sebesr RP 3,3 M. Meski lebih rendah dibanding tahun sebelumnya, namun setoran tersebut masuk dalam kategori positif.
“Kita tetap berinovasi tapi kami fokus ke perbaikan-perbaikan kredit, untuk 2 tahun terahir kami belum bisa maksimal dikarenakan kondisi.” Jelas Dirut selaparang finansial Iva Nuril Solihani, Senin (29/11).
Lanjut Iva, untuk mencapai target lebih optimal, berkaca dari pengalaman tahun buku 2020 di mana Pandemi Covid-19 berdampak signifikan terhadap jalannya usaha BUMD yang dipimpinnya. Maka ia tegaskan di tahun-tahun berikutnya akan dilakukan efisiensi dan efektivitas di tubuh manajemen PT Selaparang Finansial.
“Seperti uang snack rapat dan perjalanan dinas itu pasti dipangkas,” tegasnya seraya mengatakan pun efisiensi dan efektivitas dilakukan, tapi tetap dirinya menjamin hak 30 karyawan sedikitpun tidak dikurangi.
Iva juga menyampaikan, jumlah penyertaan modal Pemda Lombok Timur kepada PT Selaparang Finansial sejumlah Rp 85 M, dari seharusnya Rp 100 M. Itu pun kata Iva penyertaan modal tersebut dilakukan tiga tahun sebelumnya, tepatnya pada tahun 2018.
“Tiga tahun terakhir PT. Selaparang Finansial tidak disertakan modal. Kami tentu paham, karena keuangan daerah sulit, terlebih dengan terjadinya Pandemi Covid-19,” tutupnya.
Meski demikian iva menyebut pihaknya konsisten menyumbangkan PAD ke kas Daerah.