Lombok Tengah – Keberadaan Mega proyek bersekala internasional di KEK Mandalika seharusnya menjadi ladang emas bagi masyarakat Lombok Tengah dalam mencari nafkah, namun sejauh ini belum ada kejelasan apakah warga masyarakat Lombok Tengah khususnya sudah terakomodir kalaupun sudah berapa persen dibandingkan dengan tenaga dari luar Lombok Tengah. Hal itu menjadi pertanyaan dari Kalangan DPRD Kabupaten Lombok Tengah. “sudahkah anak anak kita di Lombok Tengah sudah terakomodir, berapa banyak, kita belum tahu” ungkap H.L.Rumiawan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lombok Tengah di kantornya kemarin.
Dia berharap agar anak anak muda Lombok Tengah jadi prioritas di KEK tentunya sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. “Akomodir masyarakat kita dibidang masing masing sesuai kemampuan dan skill. Jangan jadi penonton didaerah-daerah sendiri” ungkapnya.
Dewan selama ini tidak mengetahui sistim rekrutmen dan itu bukan kapasitas dewan untuk masuk dalam hal itu sebab pihaknya sudah dipercayakan kepada Pemda untuk mengurusi hal itu. “Sudah kita percayakan kepada eksekutif untuk urus hal itu hanya dewan koordinasi dan juga menyerap aspirasi. Pemda harus pro aktif komunikasi dengan Pemprov dan pusat terkait rekrutmen tenaga lokal” jelasnya.
Dewan menilai adanya pembangunan sektor pariwisata tidak hanya berpengaruh positif bagi tenaga lokal akan tetapi dampak lain adalah multiplayer efek dimana pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui UKM. Untuk itulah Pemerintah Daerah harus terus membangun koordinasi dengan pihak pusat dan provinsi serta pihak DPRD AGAR jangan sampai nanti kalau ada masalah baru berkoordinasi.