Lombok Tengah – PDAM Tirta Ardia Rinjani Lombok Tengah melakukan kegiatan gotong royong pembersihan sampah yang ada di seputar hutan penyangga Aik Bone, Desa Aik Bukak, Kecamatan Batukliang Utara, sabtu (12/03).
Kegiatan pembersihan sampah ini merupakan kerjasama antara PDAM Lombok Tengah, NGO pecinta dan konservasi alam, serta Dinas Lingkungan Hidup Lombok Tengah.
Bambang Supratomo, S.IP, Plt. Dirut PDAM Lombok Tengah menjelaskan bahwa kegiatan gotong royong tersebut adalah respon PDAM terhadap berita miring yang menyasar PDAM.
Sampah yang diberitakan tempo hari adalah sampah masyarakat sekitar, bukan sampah produksi PDAM. Lokasinya juga di Jembatan kawasan hutan lindung bukan di kawasan sumber mata air Aik Bone. Namun seolah-olah PDAM yang disoalkan, padahal bukan sampah PDAM. Selain itu, perlu diketahui bahwa air yang keluar di mata air Aik Bone adalah air yang keluar dari mata air dan akar tanaman, bukan air permukaan.
Untuk itu, Kami datang jauh-jauh dari Praya bersama pegawai kantor Pusat dan pegawai UPT Kecamatan Batukliang dan Kecamatan Batukliang Utara untuk melakukan gotong royong membersihkan sampah dan melakukan penanaman bibit pohon Durian dan bibit lainnya, tambahnya.
Lokasi bersih-bersih difokuskan pada jembatan kawasan hutan penyangga, karena untuk kawasan sumber mata air selalu bersih dan steril.
Kami ucapkan terimakasih yang tinggi kepada semua pegawai PDAM baik dari kantor Pusat dan UPT, Portir International, Green Care Indonesia, Formasi, Kades Aik Bukak serta Dinas LH Lombok Tengah yang turut mensupotr kegiatan ini. Semoga apa yang kita lakukan hari ini dicatat sebagai amal ibdah dan kelak akan menjadi kisah yang indah untuk diceritakan,” tutupnya.
Lalu Marjuan Thoyib, Direktur Green Care Indonesia mengapresiasi langkah PDAM untuk melakukan penanaman pohon dan gotong royong pembersihan sampah di hutan penyangga Aik Bone.
Kami sangat mengapresiasi respon dan kepedulian PDAM Lombok Tengah dalam merespon isu lingkungan, khususnya masalah sampah. Sampah yang kita bersihkan notabene adalah sampah dari masyarakat bukan sampah PDAM juga, tapi kita tidak perlu saling menyalahkan karena siapa lagi yang harus kita harapkan jika tidak kita sama-sama mulai dari sekarang.
Selain bergotong royong membersihlan sampah kami juga melakukan penaman pohon dengan teknik sulam, walaupun sudah banyak pohon besar perlu ada calon pohon pengganti jika pohon itu mati. Supaya tidak menjadi kegiatan seremonial, kami bekerjasama dengan FORMASI Aik Bukak untuk melkukan pemantauan setiap minggunya sehingga pohon yang ditanam benar-benar hidup sehingga mata air akan terjaga, tutupnya.
Muhammadun, Kepala Bidang Pencemaran, Pengendalian, Kerusakan Lingkungan dan Konservasi Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Lombok Tengah yang turut hadir dalam kegiatan Gotong Royong dan Penanaman pohon menilai hutan penyangga Aik Bone sudah bagus dan terawat, hanya saja ada sedikit masalah terkait sampah sehingga perlu kita pikirkan bersama solusinya.
“Vegetasi yang ada di hutan penyangga mata air Aik Bone sudah bagus dan sebenarnya tidak perlu dilakukan panyulaman karna hutan itu secara alami akan terjaga, namun ada sedikit masalah pada pengelolaan sampah,” jelasnya.
Untuk pengelolaan sampah, ada dua solusi yaitu solusi jangka pendek dan jangka panjang. Solusi jangka pendeknya ya seperti yang kita lakukan saat ini. Mungkin dibuat kegiatan jum’at bersih sehingga setiap minggu dilakukan pembersihan, sementara solusi jangka panjangnya tentu Pemerintah Desa harus menyediakan tempat pembuangan sampah (TPS) sehingga masyarakat tidak membuang sampah di Hutan penyangga. Karena tidak ada lahan yg kita siapkan untuk TPS, maka masyarakat membuang sampah seenaknya. Jika pemerintah desa juga dapat mengatur pola pengelolaan sampah dari hulu ke hilir dan itu juga akan menjadi PAD dari desa itu sendiri karna Desa diperbolehkan melakukan pungutan restribusi untuk penanganan sampah ini, tutupnya.