Lombok Tengah – Program Pengabdian Kepada Masyarakat Uinversitas Teknologi Mataram bekerja Sama Dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia Kepada Pokdarwis Bunut Baok, Praya, Lombok Tengah
Pelatihan dimulai dari tanggal 1 september sampai dengan 5 september 2022 dimana di ikuti oleh 5 anggota inti pokdarwis, Ketua Pokdarwis Bunut Baok Lalu Yudia Kasri, S.T dan anggota nya berjumlah 4 orang.
Ketua pengabdian ini adalah Lalu Isnaeni Rahman S.Pd, M.Pd, Anggota; Lalu Delsi Samsumar, M.eng dan Wulandari Aini Husnida, S.Pd, M.Pd dan 2 mahasiswa dari Kampus Universitas Teknologi Mataram.
Target dari program pengabdian kepada masyarakat ini adalah 1) dapat terbentuknya kesadaran dan motivasi para anggota kelompok Pokdarwis yang ada di Desa Bunut Baok akan pentingnya pariwisata serta memberikan pelayanan optimal kepada wisatawan. 2) meningkatnya kemampuan berkomunikasi Bahasa Inggris bagi para anggota kelompok Pokdarwis, khususnya untuk penguasaan keterampilan berbicara sebagai pemandu wisata bagi wisatawan mancanegara (English for Tourism), 3) meningkatnya tingkat kunjungan wisata (lokal & mancanegara) dengan promosi yang intesif menggunakan Teknologi Informasi (website).
Diharapkan dengan adanya sosialisasi, pelatihan Bahasa Inggris dan Pelatihan Teknologi ini bisa membuat kelompok Pokdarwis ini bisa sadar dan tau akan pentingnya dunia Pariwisata, memelihara dan memajukan object wisata yang ada. Kelompok Pokdarwis ini juga diharapkan bisa berbahasa Inggris dengan baik dan benar. Terakhir, kelompok Pokdarwis ini bisa membuat Webside sendiri, mampu membuat video dan iklan digital dan mampu mengoprasikan komputer dan aplikasi-aplikasi yang ada secara daring.
Alam yang luas dan lahan sawah yang hijau adalah object yang dikembangkan oleh masyarkat di desa Bunut Baok dan merupakan salah satu desa wisata yang sudah terbentuk dan berjalan kurang lebih 2 tahun lebih. Salah satu objek wisata yang dikembangkan adalah penanaman padi dengan cara tradisional di mana para petani menanam padi secara berbaris dan bergerak mundur pada hamparan areal sawah, sehingga menghasilkan rangkaian tanaman padi yang terstruktur dan dilakukan secara konvensional. Penggarapan sawah yang masih dilakukan secara tradisional dengan menggunakan cangkul dan sapi sebagai alat untuk mengolah tanah. Para wisatawan mancanegara maupun local sangat tertarik dalam melakukan aktivitas tersebut. Mereka selalu antusias dan ingin kembali lagi untuk melakukan kegiatan wisata tersebut. Sebagai penambahan nya, para wisatawan juga bisa menyewa sepeda ontel untuk mengelilingi desa untuk melihat pemandangan alam yang eksotis, topograpi lahan yang masih berbukit-bukit. Kegiatan-kegiatan wisata ini dikembangkan karena ketersediaan sarana lahan sawah yang memadai dengan irigasi yang cukup.
Salah satu Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang ada di Dusun Marung Desa Bunut Baok bernama ‘kelompok sadar wisata Beriuq Besopoq Bekarye. Kelompok ini merupakan organisasi atau lembaga di tingkat masyarakat pelaku kepariwisataan yang memiliki kepedulian dan tanggung jawab serta berperan sebagai penggerak dalam mengembangkan pariwisata daerah sehingga dapat meningkatkan pembangunan daerah melalui kepariwisataan bagi masyarakat di daerah wisata. Kelompok sadar wisata ‘Beriuq Besopoq Bekarye’ sebagai salah satu bentuk partisipasi masyarakat dalam proses kebijakan yang tidak hanya menjadi objek kebijakan tetapi juga subjek, sehingga memegang peran penting terhadap suatu keberhasilan dalam mengembangkan pariwisata. Kelompok ini juga berperan sebagi pemandu sekaligus pelatih dalam kegiatan tersebut. Jadi kelompok ini sudah memberikan kontribusi yang sangat luar biasa dalam kemajuan wisata di Desa Bunut Baok sekaligus membantu pemerintah daerah dalam memajukan wisata bersekala Internasional.