Lombok Tengah – Berkarya demi masyarakat bukan menjadi hal yang tabu bagi Sertu Edi Mentaria. Bermodal tekun dan sabar, Anggota Koramil 1620-01/Praya itu sukses mengembangkan Hidroponik tanaman sawi di masa pandemi Covid-19.
Modal yang dikeluarkan Edi mentaria pun tak banyak. Hanya membeli media tanam dan pot sebagai wadah. Kemudian dengan Inisiatif nya Edi merangkul para pemuda agar mempunyai pekerjaan yang bisa memberikan penghasilan kepada pemuda di desa binaannya yang ia juluki pemuda Hidroponik, bagaimana tidak saat ini Edi mentaria mampu menyuplai 10 kios penjual sayur mayur setiap bulannya..
Kepada Media Sertu Edi Mentaria bapak dua anak ini mengatakan “Awal penanaman mudah, siapkan tempat penyemaian, baru ditanam di pot kecil, nah, nanti akan tumbuh seperti kecambah, setelah muncul 2/3 daun, pindahkan ke modul paralon itu,” ungkap Edi Minggu (18/4/2021).
Menurut nya, panen tanaman sawi ini membutuhkan waktu 24 hari. Bisa juga 21 hari dipanen tapi dengan bobot timbangannya lebih rendah.
Dalam satu modul, lanjutnya, ukuran 2 meter bisa ditanam 130 pohon. Bahkan untuk skala industri dalam satu paket bisa ditanam 25000 pohon. Yang perlu diperhatikan harus selalu di cek kadar nutrisinya.
“Sebetulnya tamanan apa saja bisa di tanam di modul paralon ini, cuma bedanya di media tanahnya saja,” ujarnya.
Untuk satu modul, isinya seratus tiga puluh tanaman. ukuran 2 meter harganya 3 juta, itu sudah lengkap beserta pelatihan selama 1- 2 kali pertemuan.
“Satu modul paralon ada 13 isi,” ungkapnya.
Dia berharap bisa terus mengembangkan tanaman sawi ini hingga ke daerah lain yang ada di Loteng. Bahkan sampai ke wilayah tingkat RT/ RW, bisa memanfaatkan lahan kosong agar tidak terbengkalai.
“Kita kebetulan jualnya di rumah, akan dibuat distributor, buat percontohan,”tandasnya.