Mataram – Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah sangat optimis bahwa program Melawan Rentenir Berbasis Masjid (Mawar Emas) akan menjadi tonggak perekonomian masyarakat.
Menurut Gubernur Zul, Masjid bukan hanya tempat beribadah dengan sejuta doa dan harapan, namun Masjid juga adalah tempat yang dapat memberikan solusi ekonomi bagi masyarakat. Terutama ekonomi syariah yang dituntun oleh Syariat Islam itu sendiri.
“Saya bisa bayangkan, kalau semua masjid dapat memberdayakan ekonomi syariah melalui program Mawar Emas insyaAllah masyarakat akan sejahtera,” ungkap Doktor Ekonomi Industri ini saat menutup silaturrahim Kerja Wilayah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) NTB di Hotel Grand Legi, Rabu (30/12).
Di sisi lain kata Dr. Zul, kalau masjid mampu menghadirkan berbagai solusi dari segala masalah ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat, otomatis kemakmuran masjid semakin ramai didatangi oleh masyarakat dan hidayah terbuka luas bagi pemuda-pemuda yang tidak biasa beribadah di masjid.
Untuk itu, Gubernur meminta kepada pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) wilayah NTB sebagai lembaga yang membina para takmir masjid dalam pengembangan ekonomi syariah berbasis masjid dapat mempercepat eksekusi program mawar emas. Sehingga ke depannya, program tersebut dapat dijalankan oleh seluruh takmir masjid di seluruh NTB.
“Kalau masjid hidup dengan kegiatan pelatihan dan ekonomi, maka anak-anak muda yang jauh dari hidayah dapat memakmuran masjid kembali.
Mudah-mudahan kesusahan orang dalam perekonomiannya minimal masjid memberika solusinya,” harap Dr. Zul, pada kegiatan yang turut dirangkaikan dengan Pelatihan Pemberdayaan Ekonomi berbasis masjid tersebut.
Senada dengan Gubernur, Ketua Pengurus MES NTB, Baiq Mulianah mengatakan, membangun dan mengembangkan ekonomi syariah di tengah kehidupan masyarakat adalah salah satu fokus utama lembaga MES didirikan. Hingga saat ini, pihaknya terus melatih ratusan takmir untuk membangun ekonomi syariah berbasis masjid.
“Karena MES sendiri merupakan lembaga yang memiliki komitmen terhadap pengembangan ekonomi syari’ah di Indonesia.
Menurutnya, Indonesia telah dihajatkan menjadi pusat ekonomi syari’ah dunia. Untuk itu, peluang membangun ekonomi syariah di tengah-tengah masyarakat menjadi amanah yang harus diperjuangkan demi melindungi masyarakat dari praktek-praktek ekonomi yang tidak tepat. Dengan begitu, insyaallah Indonesia mampu menjadi arus baru ekonomi dunia.
Seperti visi-misi MES itu sendiri adalah bagaimana mensyari’ahkan ekonomi masyarakat dan memasyarakatkan ekonomi syari’ah di Indonesia,“Amanah ini cukup berat, tapi jika dilaksanakan dengan niat yang baik, komitmen yang kuat, kita yakin Allah SWT pasti memberikan jalan, man jadda wa jadda,” tutupnya penuh semangat.(red)