Lombok Tengah – Semakin dekatnya perhelatan Musorkab KONI Loteng, tim verifikasi Pengcab Olahraga terus bekerja, sampai saat ini baru beberapa cabor yang sudah melaporkan Periodesasi kepengurusan atau SK ke tim.
“Kita sudah mulai melakukan verifikasi semoga akhir Februari semua sudah klir dan siap untuk pelaksanaan musorkab. Ini penting karena syarat peserta sah itu di buktikan dengan SK yang masih berlaku , jangan sampai ada Cabor yang nanti ketika akan Musorkab SKnya sudah expired jadi hak suaranya bisa hilang,”hal tersebut di ungkapkan PLT Ketua Koni Lombok Tengah M Samsul Qomar, Selasa 19/01/2021.
Lebih lanjut Samsul Qomar menyatakan, Demi mulusnya hajatan 4 tahunan tersebut KONI sengaja mempersiapkan semua jauh hari agar kedalanga bisa di antisipasi se kecil mungkin, kita mau sukses dan ini sukses bersama untuk itu kita mulai dari sekarang dan terbuka.
“Sampai hari ini, KONI sudah menerima permohonan rekomendasi Cabor yang sudah melaksanakan muscab , kita sudah terima Volly dan Futsal permohonannya, kita tunggu cabor yang lain nanti secara kokektif kita akan berikan rekom, Volley terpilih secara aklamasi Suhaimi SH sebagai ketua, sementara Futsal Adi Bagus Karya juga dengan aklamasi, kita belum keluarkan rekomendasinya nanti sekaligus dengan beberapa cabor yang baru saja menggelar muscab,”ucapnya.
Dari data KONI Loteng untuk peserta Musorkab bertambah 2 Cabor yakni PASI dan ESI jadi kalau mengacu pada data periode lalu suara untuk Musorkab sekitar 30 suara , nah ini tergantung cabornya bisa kurang kalau ada cabor yang tidak melaksanakan Muscab atau belum mendapatkan rekomendasi dari KONI.
Samsul Qomar Menambahkan, Memang untuk kali ini saya bertekad merapikan semua pengcab karena kalau cabor sudah rapi inshaAlloh atlit juga nyaman dan terukur, kita ingin prestasi olahraga Loteng menjadi juara di kancah nasional maupun dunia.
Laporan tim verifikasi Cabor Muathay dan Biliard sudah melaksanakan Muscab namun belum mengajukan rekomendasi, kita menunggu pengajuan cabor karena ini aturan AD/ART jadi sudah baku itu , kalau tidak ada rekom ya tidak sah cabor tersebut sebagai peserta.
Selain persiapan Musorkab, KONI juga ingin melakukan sebuah strategi yang agak ekstrim yakni “Wajib Olahraga “ karena kebiasaan olahraga harus di tanamkan sejak usia dini di sekolah mulai SD sampai SMA, kalau di negara maju mereka bisa melaksanakan Wajib militer.
“Masak iya kita tidak bisa Wajib Olahraga, saya akan menyampaikan ini ke Bupati nanti untuk mendukung gerakan Wajib olahraga, jadi siswa di haruskan menggeluti olahraga yang mereka minati dari sana kita akan mencari bakat bakat terpendam, selain itu untuk menjaga kesehatan generasi muda kita aplaagi musim pandemi ini entah kapan akan berakhir jadi raga harus selau siap,ucapnya.(red)