Kemenparekraf Latih 11 Desa Wisata di Lombok

- Jurnalis

Sabtu, 3 September 2022 - 06:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lombok – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melanjutkan tahapan Program Kampanye Sadar Wisata Program yang menjadi salah satu program unggulan yang didukung Bank Dunia dan bertujuan melahirkan para penggerak pariwisata dalam pengembangan pariwisata di desa. Setelah menyelesaikan fase pertama berupa Sosialisasi Sadar Wisata, Kampanye Sadar Wisata (KSW) berlanjut ke fase pelatihan yang berfokus pada Pengembangan Inovasi Produk Wisata dan Kapasitas Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Program pelatihan dimulai dari Lombok, Nusa Tenggara Barat dan diikuti 165 orang peserta dari 11 desa wisata dari 4 wilayah, yaitu; Lombok Tengah (Desa Kuta Mandalika, Rembitan dan Selong Belanak), Lombok Utara (Desa Gili Indah dan Medana), Lombok Barat (Desa Pusuk Lestari, Senteluk, Gili Gede Indah, Sekotong Barat dan Buwun Mas), serta wilayah Lombok Timur (Desa Jero Waru). Setiap desa mengirimkan 15 peserta terpilih untuk mengikuti pelatihan tahap pertama yang berlangsung sejak tanggal 1-7 September 2022. Di salah satu hotel di Lombok ombok Barat (3/9/022)

Sebelumnya, saat peluncuran Program KSW beberapa waktu lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menjelaskan pentingnya peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia bidang pariwisata di Era Society 5.0, “Para kader wisata akan diberikan pelatihan dan ditugaskan untuk membuat proyek rencana pengembangan desa masing-masing hingga pendampingan dalam implementasinya. Hal ini karena kita ingin mendorong partisipasi masyarakat dalam sektor pariwisata, sehingga kita berfokus pada penyiapan masyarakat yang aware dengan perkembangan yang ada,” ujar Sandiaga Uno.

Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Frans Teguh saat secara resmi membuka dimulainya pelatihan tahap pertama di Lombok, mengatakan, “Para pelaku pariwisata harus mampu menyesuaikan diri dan menjawab keinginan dan kebutuhan spesifik dari para wisatawan saat ini. Menjadi tantangan kita bersama, karena kita sedang berjuang untuk bangkit dan pulih dari situasi pandemi COVID-19 dengan tetap memperhatikan aspek kesehatan. Kita juga harus mempelajari bagaimana bisnis model pengelolaan destinasi wisata yang paling tepat sesuai dengan dinamika yang ada,” tuturnya.

Baca Juga :  Masyarakat Lombok Tengah Bisa Berobat Gratis Hanya dengan Bawa KTP

Lebih jauh, Frans mengatakan, pariwisata adalah bisnis kepercayaan, sehingga mengembalikan kepercayaan wisatawan untuk kembali berwisata dengan perasaan aman dan nyaman serta mau tinggal lebih lama di sebuah destinasi wisata menjadi kemampuan yang harus dimiliki para pelaku sektor ini.

“Saat wisatawan datang, mendapatkan suguhan yang menarik, dan pelayanan prima, tentu wisatawan terkesan dan mau tinggal lebih lama dan datang kembali di kesempatan berikutnya,” ucap Frans.

Sementara itu Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf Florida Pardosi mengatakan, “Peserta pelatihan adalah masyarakat yang bersentuhan langsung dengan pelayanan di sektor pariwisata,” ucap Florida.

Fase pelatihan dibagi atas 3 paket pelatihan, yakni Paket A yang terdiri dari Pengembangan Inovasi Produk Pariwisata yang terdiri dari materi terkait Sustainable Tourism, Exploring, Packaging dan Presentation; Paket B yang terdiri atas materi terkait Paket Wisata, Homestay, Kuliner dan Cinderamata; dan Paket C mengenai kewirausahaan yang meliputi materi terkait Perencanaan Bisnis, Keuangan Digital, Digital Marketing dan Pengelolaan SDM di Desa Wisata.

“Dengan model pelatihan yang mengkombinasikan teori dan praktik, para trainer yang terdiri para akademisi dan praktisi pariwisata yang dihadirkan berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam pengembangan pariwisata desa. Harus ada keinginan yang kuat dari warga untuk membangun desa wisata,” ucap Florida lagi.

Baca Juga :  Mendukung Perlehatan MotoGP 2022, Polres Loteng Ikuti Bimtek Kepariwisataan

15 peserta pelatihan di setiap desa dipimpin oleh kader wisata terpilih (local champion) yang akan mengkoordinasikan kegiatan pasca pelatihan dengan menularkan wawasan dan pengalaman yang telah diperoleh kepada seluruh masyarakat desa wisata serta mendampingi penerapannya.

Salah satu pembicara yang dihadirkan dalam pelatihan ini adalah Sugeng Handoko. Ia adalah salah satu penggerak pariwisata dari Desa Nglanggeran, Yogyakarta yang sukses mengembangkan konsep pariwisata berkelanjutan. Bersama para trainer lainnya Sugeng akan berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam mengembangkan desa wisata bagi desa-desa wisata di Lombok.

“Kegiatan Kampanye Sadar Wisata ini menjadi sebuah kegiatan paket komplit yang melatih warga desa sejak awal untuk memiliki pemahaman akan Sadar Wisata, lalu masuk ke fase pelatihan di mana para trainer akan membantu dan mengajak para peserta untuk mampu mengidentifikasi potensi desanya masing-masing,” ucap Sugeng.

Lebih jauh, Sugeng mengatakan, tantangan yang dihadapi dalam pengembangan desa wisata terletak pada kesiapan sumber daya manusia, “Untuk menjadi desa wisata, masyarakat yang awalnya berkegiatan seperti halnya desa-desa lainnya akan melakukan aktiivitas baru. Mereka harus memiliki pemahaman tentang bagaimana mengenali potensi, mengelola, mengemas dan memasarkan agar potensi itu dikenali dan menarik wisatawan untuk datang,” pungkasnya.

Seperti halnya kegiatan Sosialisasi dalam Kampanye Sadar Wisata, kegiatan pelatihan juga akan berlangsung di 65 Desa pada tahun 2022, bertempat di 4 Destinasi Super Prioritas yaitu Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Mandalika, dan Labuan Bajo, serta 2 Destinasi Pariwisata Prioritas yakni Bromo-Tengger-Semeru dan Wakatobi.

Berita Terkait

ITDC Lanjutkan Komitmen Pengembangan SDM, InJourney Hospitality House di The Mandalika Masuki Tahun Ketiga
Dewan Lalu Pelita Putra Sosialisasikan Raperda Perlindungan PMI Asal NTB, Masyarakat Pringgarata Sambut Baik
L. M. Ahyar Resmi Dilantik Menjadi Wakil Ketua DPRD Lombok Tengah
Pemkab Lombok Tengah Gelar Sosialisasi Anti Korupsi dan Gratifikasi
Reses L. Abdussahid Didominasi Persoalan Inprastruktur Jalan
Wakil Bupati Lombok Tengah Tandatangani MOU Dengan Rektor UNDIKSHA Untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan
Lombok Tengah Satu-satunya di NTB Terapkan Manajemen Talenta ASN, 53 Pejabat Jalani Asesmen
Kosabangsa 2025 Dorong Transformasi Ekonomi Desa Kayangan Lewat Teknologi dan Digitalisasi

Berita Terkait

Rabu, 26 November 2025 - 13:49 WIB

ITDC Lanjutkan Komitmen Pengembangan SDM, InJourney Hospitality House di The Mandalika Masuki Tahun Ketiga

Jumat, 21 November 2025 - 17:52 WIB

Dewan Lalu Pelita Putra Sosialisasikan Raperda Perlindungan PMI Asal NTB, Masyarakat Pringgarata Sambut Baik

Senin, 17 November 2025 - 15:35 WIB

L. M. Ahyar Resmi Dilantik Menjadi Wakil Ketua DPRD Lombok Tengah

Senin, 10 November 2025 - 10:44 WIB

Pemkab Lombok Tengah Gelar Sosialisasi Anti Korupsi dan Gratifikasi

Minggu, 9 November 2025 - 09:26 WIB

Reses L. Abdussahid Didominasi Persoalan Inprastruktur Jalan

Berita Terbaru

Lombok Tengah

Pemkab Lombok Tengah Gelar Sosialisasi Anti Korupsi dan Gratifikasi

Senin, 10 Nov 2025 - 10:44 WIB