Guna Tingkatkan Ketahanan Pangan, Pemdes Sokong Gebrak 50 Hektar Lahan Tidur

- Jurnalis

Senin, 15 Maret 2021 - 01:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lombok Utara – Satu tahun merebaknya wabah Covid- 19 nyaris meluluh lantakkan sendi perekonomian masyarakat, tidak hanya itu berbagai dinamika muncul salah satunya ialah tentang ancaman keamanan dan ketertiban masyarakat (Khambtibmas). Pasalnya tidak sedikitpun masayarakat kehilangan pekerjaannya, namun kini pemdes Sokong bersama Tiga Pilar TNI- Polri Berinovasi dengan menggebrak 50 Hektar Lahan Tidur untuk dimanfaatkan menjadi lahan produktif pada tanaman Hortikultura, pula sebagai instrumen ketehanan pangan pada Lomba Kampung sehat yang mulai dihelat awal bulan ini oleh Polisi Daerah (Polda) NTB. Hal ini disampaikan Penjabat (Pj) Kepala Desa Sokong I Nengah Suarjana, SP pada saat acara panen Tomat Kelompok Berkah Bersama Didusun Lendang Galuh, 13/03/21

Dijelaskan Suarjana, implementasi ketahanan pangan sebagai langkah alternatif untuk mengajak masayarakat yang hilang pekerjaannya untuk kembali memanfaatkan lahannya untuk bercocok tanam. Tidak hanya itu Suarjana yang tercatat masih aktif Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) mengungkapkan diwilayahnya terdapat lahan pertanian dan perkebunan yang cukup luas. Saat ini ada 1,3 dari 5 hektar lahan mulai digeberak dengan tanaman Holtikultura jenis Tomat Servo dan Cabai Rawit

“Banyaknya lahan tidur itu kita gebrak dengan tanaman Holti jenis Tomat dan Cabai, Alhamdulillah (-red) kini sudah kita panen untuk 5 hari kedepan cabai panen juga”. Jelasnya

Baca Juga :  Pemuda Pancasila NTB Berbagi Untuk Yatim Piatu di Kota Mataram

Lebih jauh dirinya menjelaskan guna menunjang infrastruktur tanaman Holti milik warga tersebut, pihaknya pada tahun ini mengangktifkan kembali mesin bor dengan menambah pemasangan jaringan pipa ke lahan pertanian milik warga dan menyisir 50 Hektar Lahan yang dicanangkan untuk difungsikan.

“Kami sudah diskusikan dengan anggota DPR juga dan ditanggapi positif, tahun ini Insa Allah kita mulai program kan”, jelasnya

Sejalan dengan itu petugas penyuluh lapangan (PPL) Dinas Ketehanan Pangan dan Pertanian (DKPP) untuk Desa Sokong Dody Cahyanto menjelaskan, minat masayarakat bercocok tanam holtikultura masih minim, namun pelan tapi pasti menset masayarakat kini sudah mulai tertarik dan mencoba berinovasi ke tanaman Holti. Hal ini dibuktikan dengan pemanfaatan lahan tidur seluas 1,3 hektar dengan tanaman cabai, tomat dan melon.

Selain tanaman Holti, guna mencegah menjamurnya penyetokan oleh pengepul, berdasarkan data yang ada luas lahan persawahan produktif mencapai 153 hektar dan kini sebagaian beralih fungsi. Pada lahan pertanian jenis padi, setiap tahun panen produksi per- Hektar padi sebanyak 918 ton atau 6 ton disetiap hektar lahan, hasilnya juga diolah kelompok Lumbung Tani Desa Sokong mulai dari panen, penjemuran, penggilingan hingga pengepakan.

“Masayarakat kini mulai mengelola hasil padi mereka, mulai dari panen, penjemuran hingga pengepakan. Kita berharap nantinya ada akses pasar yang lebih menjamin stabilitas harga”, urainya

Baca Juga :  Dukung Asta Cita Penguatan UMKM, Polres Loteng Berikan SIM Gratis Bagi Pedagang Sayur Keliling

Mendampingi kepala desa Babinsa Desa Sokong Sertu Abdurrahman Daeng menjelaskan, kemandirian warga atas ketahanan pangan ini tidak lepas atas pendamping yang selama ini dilakukan.

Dirinya bersama Pemerintah desa sebatas mendorong agar warga memanfaatkan lahan dan pekarangan mereka, untuk kesediaan bibit sendiri selain warga mengadakan secara Swadaya dirinya bersama PPL memfasilitasi warga ke dinas pertanian

“Ketahanan Pangan adalah tugas TNI dan saat ini kami bersama Pemdes Sokong dan PPL mendorong warga untuk memaksimalkan lahan dan pekarangan mereka, tidak hanya Holti juga tanaman buah seperti kelengkeng, anggur, dan melon ditanam”, tegasnya

Dikesempatan yang sama Bhabinkamtibmas Bripka Kurniawan mejelaskan meski ditengah pandemi, warga Sokong mampu bertahan dengan konsisten menjaga keamanan dan ketertiban dengan cara bercocok tanam, sadar tidak sadar macetnya pariwisata akibat pandemi covid menimbulkan banyak PHK sehingga resistensi terhadap gangguan Khambtibmas ada. Namun tetap terkendali karena intensitas pendampingan tiga pilar yaitu Pemerintah bersama TNI- Polri ke masyarakat yang tinggi.

“secara umum masayarakat menaati protokol kesehatan (Prokes) dan 5 M ini komitmen bersama dan harus kita galakkan”, pungkasnya.(AR)

Berita Terkait

ITDC Lanjutkan Komitmen Pengembangan SDM, InJourney Hospitality House di The Mandalika Masuki Tahun Ketiga
Dewan Lalu Pelita Putra Sosialisasikan Raperda Perlindungan PMI Asal NTB, Masyarakat Pringgarata Sambut Baik
L. M. Ahyar Resmi Dilantik Menjadi Wakil Ketua DPRD Lombok Tengah
Pemkab Lombok Tengah Gelar Sosialisasi Anti Korupsi dan Gratifikasi
Reses L. Abdussahid Didominasi Persoalan Inprastruktur Jalan
Wakil Bupati Lombok Tengah Tandatangani MOU Dengan Rektor UNDIKSHA Untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan
Lombok Tengah Satu-satunya di NTB Terapkan Manajemen Talenta ASN, 53 Pejabat Jalani Asesmen
Kosabangsa 2025 Dorong Transformasi Ekonomi Desa Kayangan Lewat Teknologi dan Digitalisasi

Berita Terkait

Rabu, 26 November 2025 - 13:49 WIB

ITDC Lanjutkan Komitmen Pengembangan SDM, InJourney Hospitality House di The Mandalika Masuki Tahun Ketiga

Jumat, 21 November 2025 - 17:52 WIB

Dewan Lalu Pelita Putra Sosialisasikan Raperda Perlindungan PMI Asal NTB, Masyarakat Pringgarata Sambut Baik

Senin, 17 November 2025 - 15:35 WIB

L. M. Ahyar Resmi Dilantik Menjadi Wakil Ketua DPRD Lombok Tengah

Senin, 10 November 2025 - 10:44 WIB

Pemkab Lombok Tengah Gelar Sosialisasi Anti Korupsi dan Gratifikasi

Minggu, 9 November 2025 - 09:26 WIB

Reses L. Abdussahid Didominasi Persoalan Inprastruktur Jalan

Berita Terbaru

Lombok Tengah

Pemkab Lombok Tengah Gelar Sosialisasi Anti Korupsi dan Gratifikasi

Senin, 10 Nov 2025 - 10:44 WIB