Lombok Barat – Curah Hujan yang tinggi yang terjadi di Wilayah Nusa Tenggara Barat sepanjang minggu, 21 Februari 2021 hingga Selasa 23 Februari 2021 dini Hari menyebabkan sejumlah musibah dan bencana di wilayah Lombok Barat. Dari Bencana banjir, tanah longsor hingga pohon tumbang.
Salah satunya adalah pohon tumbang yang terjadi di akses jalan utama menuju Pusat Pemerintahan Kabupaten Lombok Barat di gerung. Akibat tingginya intensitas hujan yang disertai dengan angin pohon pelindung di pinggir jalan Kelurahan Dasan Geres, Kecamatan Gerung, Senin, 22 Februari 2021 tumbang dan menutupi badan jalan. Hal ini tentu menyebabkan kemacetan arus lalu lintas.
Namun hal tersebut tidak berlangsung lama karena kesigapan petugas penanganan bencana Pemkab Lobar dari BPBD dan Dinas Perkim serta dibantu oleh anggota polsek Gerung. Respon cepat tersebut dilakukan petugas dengan langsung melakukan pemotongan terhadap pohon yang menutupi badan jalan. Gerak cepat ini tentu sangat bermanfaat bagi masyarakat sehingga akses menuju pusat pemerintahan Lombok Barat dapat kembali dilalui.
Menurut Kepala Dinas Kominfo Lombok Barat, Ahad Legiarto, salah satu yang menjadi fokus Pemkab Lombok Barat adalah penanganan cepat dan tepat yang harus dilakukan untuk mengantisipasi dampak bencana dan dampak pasca bencana. Hal tersebut menurut Kepala Dinas Kominfo Lombok Barat, Ahad Legiarto menjadi penekanan Bupati dan Wakil Bupati saat rapat koordinasi tentang bencana. Pemkab mengedepankan respon cepat terhadap bencana di Lombok Barat.
“Dalam setiap kesempatan Bupati dan Wakil Bupati menginstruksikan seluruh jajaran untuk selalu respon cepat dalam penanganan bencana dan pasca bencana” ujar Ahad.
Dalam kesempatan ini juga Ahad Legiarto menyampaikan bahwa berdasarkan rilis dari BMKG wilayah Nusa Tenggara Barat 3 hari kedepan dari tanggal 22 Februari hingga 24 Februari berada pada cuaca ekstrim atau hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai oleh angin kencang. Ia mengatakan bahwa status Nusa Tenggaran Barat 3 hari kedepan adalah siaga. Status siaga ini berlaku untuk 5 daerah lainnya yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali dan Sulawesi Selatan.
“Kami berharap masyarakat tetap waspada dan siaga dengan cuaca ekstrim ini” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Ahad Legiarto mengatakan bahwa berdasarkan peringatan dini dari BMKG diminta kepada masyarakat untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrim seperti tanah longsor, banjir dan pohon tumbang. Ia mengatakan untuk wilayah Lombok Barat cuaca ekstrim telah menyebabkan terjadinya banjir bandang susulan di desa Labuhan Tereng Kecamatan Lembar Senin 22 Februari.
Selain itu cuaca ekstrim juga telah menyebabkan terjadinya longsor di tebing pasifik senggigi atau kawasan dream point senggigi. Ahad juga mengatakan bahwa Pemkab telah melakukan berbagai langkah untuk mengantisipasi terjadinya bencana dan dampak akibat bencana.
“Kami sudah melakukan himbauan kepada masyarakat melalui mobil informasi keliling sejak awal tahun lalu dan Pemkab juga telah melakukan pemangkasan atau perantingan terhadap dahan pohon di berbagai titik di Lombok Barat. Hal ini dilakukan oleh tim gabungan dari Dinas Perkim, BPBD, POL PP, dan Polres Lobar “ujarnya.
Lebih lanjut Ahad mengatakan bahwa Pemkab Lobar berharap agar masyarakat tetap waspada terhadap cuaca ekstrim yang terjadi saat ini.