Mataram – Menjelang Idul Fitri 1442 H, PLN Unit Induk Wilayah NTB semakin meningkatkan keandalan pasokan listrik. Ini merupakan komitmen PLN untuk terus memberikan kenyamanan bagi masyarakat dalam menjalankan ibadah puasa dan juga menyambut Idul Fitri.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB, Lasiran, menjelaskan bahwa periode masa siaga adalah mulai tanggal 6-21 Mei 2021. Selama periode tersebut, PLN tidak boleh melakukan pemeliharaan yang sifatnya terencana.
“Pemeliharaan yang sifatnya pencegahan telah dilakukan sebelum periode masa siaga. Hal ini tentunya agar supaya memasuki Idul Fitri, masyarakat dapat nyaman berkumpul bersama keluarga di rumah”, jelas Lasiran.
Lasiran juga menjelaskan, apabila terpaksa PLN harus melakukan pemeliharaan, maka pasukan elit Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) akan dimaksimalkan. Meskipun memang terkadang ada hal-hal yang tidak diduga, seperti cuaca ekstrem atau ada pohon tumbang yang akan menyebabkan padam listrik.
“Untuk gangguan yang sifatnya tidak dapat kami prediksikan, misalkan yang disebabkan oleh faktor alam, gangguan yang ditimbulkan pastinya tidak dapat dihindari. Namun, kami pasti akan berupaya untuk menekan lama padam yang dialami oleh masyarakat”, jelas Lasiran.
Pada Idul Fitri kali ini, PLN menyiagakan 935 personel, 134 unit kendaraan, baik mobil ataupun motor, 4 unit Mobile UPS, 15 unit mobile trafo dan 20 unit mobile genset yang tersebar di 14 posko yang akan siaga 24 jam untuk menjaga keandalan sistem kelistrikan, baik di pulau Lombok maupun pulau Sumbawa.
Seluruh personel akan bersiaga dan wajib mengikuti protokol kesehatan Covid-19. Dan sesuai larangan pemerintah, PLN juga menerapkan aturan pelarangan mudik bagi seluruh pegawainya.
Sistem kelistrikan Lombok per 8 Mei 2021 memiliki daya mampu sebesar 335,8 MW dengan beban puncak sebesar 246,3 MW, sedangkan sistem kelistrikan Sumbawa memiliki daya mampu sebesar 124,9 MW dengan beban puncak sebesar 105,9 MW. Masih terdapat cadangan daya 89,5 MW untuk Lombok dan 19 MW untuk sistem Sumbawa.
“Beban puncak pada saat Ramadan bergeser. Dari yang sebelumnya jam 19.00 WITA, berubah menjadi pukul 21.00 WITA. Ini menunjukan adanya perubahan aktivitas masyarakat selama bulan puasa”, ujar Lasiran.
Lasiran juga mengimbau partisipasi masyarakat untuk dapat memberikan informasi kepada PLN apabila menemukan kondisi yang membahayakan lingkungan sekitar.
Pelaporan kondisi yang berbahaya dapat dilakukan masyarakat melalui aplikasi PLN Mobile, Contact Center PLN 123, instagram @pln123_official, twitter @pln_123, facebook PLN 123. Sedangkan untuk jadwal pemadaman terencana, dapat dilihat di Facebook PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat dan juga Instagram @pln.ntb.