Masjid Kuno Gunung Pujut, Wisata Religi

- Jurnalis

Jumat, 29 Oktober 2021 - 09:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lombok merupakan salah satu kota destinasi wisata yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

Lombok memang menyuguhkan tempat wisata yang cukup beragam, mulai dari pegunungan, pantai, sampai dunia bawah laut yang eksotis.

Tak hanya sekadar itu, di Lombok juga IDEA Lovers dapat menikmati wisata sejarah sekaligus religi dengan mengunjungi Masjid Kuno Gunung Pujut.

Masjid Kuno Gunung Pujut adalah sebuah masjid yang terletak di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Secara administratif, masjid ini berada di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut.

Masjid ini didirikan oleh salah satu raja Kerajaan Pujut yaitu Pangeran Sange Pati sekitar tahun 1587 M.

Masjid ini dibangun di puncak Gunung Pujut karena Kerajaan Pujut ada di atas Gunung Pujut.

Menurut Isromi Almaidata dalam Identifikasi Masjid Kuno Gunung Pujut sebagai Bahan Pengembangan Sumber Belajar Sejarah Lokal, karakteristik bangunan masjid kuno Gunung Pujut berbeda dengan Masjid zaman sekarang.

Masjid Kuno Gunung Pujut sama seperti Masjid Demak yang ada di Jawa Tengah

Baca Juga :  Masjid Kuno Bayan Beleq

Hal ini dikarenakan Islam dibawa ke daerah Pujut berasal dari Jawa Tengah.

Masjid ini berukuran 8,6 x 8,6 meter ini terbuat dari bambu dengan atap alang-alang.

Ukurannya yang hampir mendekati 9 meter mengingatkan akan sembilan Wali.

Masjid ini memang dibangun dengan makna-makna tersembunyi di setiap bagiannya.

Misalnya jumlah tiang penyangga utamanya (saka guru) ada empat buah.

Bilangan 4 sebagai umat yang menjalankan yang 4 perkara yakni syareat, tarekat, hakekat, dan ma’rifat.

Fondasi bersudut 4 yang maknanya mengingatkan kepada 4 anasir yaitu api, air, angin, tanah.

Bangunannya tegak menjulang dan atapnya hampir menyentuh tanah.

Hal ini mengandung makna bahwa setiap orang yang hendak melakukan shalat haruslah merendahkan diri menyembah Tuhan.

Masjid Kuno Gunung Pujut juga memiliki bagian-bagian seperti kepala, badan dan kaki.

Bagian kepala masjid memiliki makna sebagai kekuasaan karena semuanya berangkat dari akal dan pikiran.

Badan masjid memiliki makna bahwa badan sebagai penerima sesuatu dari kekuasaan, sementara  itu fondasi merupakan penguat sehingga keimanan dan ketakwaan umat Islam menjadi kokoh.

Baca Juga :  Masuk ADWI 2023, Wisata Mangrove Lembar Selatan Jadi Pariwisata Masa Depan

Keunikan yang paling khas dari masjid ini ada pada bagian fondasi.

Fondasi masjid hanya terbuat dari tanah liat dengan tinggi 60 cm dari permukaan tanah.

Masjid ini hanya memiliki satu buah pintu dan tentunya wisatawan yang ingin memasuki masjid ini pun hanya bisa melewati pintu tersebut.

Terdapat pula sebuah bedug yang sejak dulu telah digunakan.

Bedug berada di dalam masjid bersama sebuah mimbar tua yang digunakan khatib saat khutbah.

Kompleks bangunan masjid ini termasuk pedewa yakni sarana kegiatan ritual bagi penganut ajaran Wetu Telu pada masa lalu.

Namun, kini Masjid Kuno Gunung Pujut sudah tidak lagi dipakai.

Meskipun tidak lagi dipakai, masjid ini etap dirawat dan menjadi bagian dari wisata religi serta sejarah yang mengingatkan kepada semua warga bagaimana penyebaran agama Islam zaman dulu.

Berita Terkait

Okupansi dan Kunjungan Wisatawan di Kawasan ITDC Tahun 2024 Capai Rekor Tertinggi
Dukung Kesuksesan WWF di Bali, Komunitas Pelaku Wisata Gili Matra Gelar Deklarasi
Sukseskan WWF di Bali, Pemuda Lombok Siap Ciptakan Kamtibmas Yang Kondusif
HBK Hadiri Ritual Adat Selamatan Mata Air Tibu Bunter Desa Jurit Baru
Kemenparekraf: Aktivitas Pariwisata di Lombok Harus Selaras dengan Pengembangan Kapasitas SDM
Tingkatkan Promosi Kawasan, ITDC akan Menggelar Sejumlah Event di The Nusa Dua, The Mandalika dan The Golo Mori
Jelang MXGP Anugrah AWDI Mampu Dongkrak Kualitas Wisata Desa
Masuk ADWI 2023, Wisata Mangrove Lembar Selatan Jadi Pariwisata Masa Depan

Berita Terkait

Selasa, 21 Januari 2025 - 11:15 WIB

Okupansi dan Kunjungan Wisatawan di Kawasan ITDC Tahun 2024 Capai Rekor Tertinggi

Senin, 20 Mei 2024 - 11:35 WIB

Dukung Kesuksesan WWF di Bali, Komunitas Pelaku Wisata Gili Matra Gelar Deklarasi

Senin, 20 Mei 2024 - 11:29 WIB

Sukseskan WWF di Bali, Pemuda Lombok Siap Ciptakan Kamtibmas Yang Kondusif

Selasa, 18 Juli 2023 - 06:09 WIB

HBK Hadiri Ritual Adat Selamatan Mata Air Tibu Bunter Desa Jurit Baru

Kamis, 8 Juni 2023 - 00:21 WIB

Kemenparekraf: Aktivitas Pariwisata di Lombok Harus Selaras dengan Pengembangan Kapasitas SDM

Berita Terbaru