Mengenal Makna Sakral di Balik Sejumlah Prosesi Adat Unik yang Digelar Sehari Jelang Perayaan Maulid Bayan 2023

- Jurnalis

Minggu, 1 Oktober 2023 - 10:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lombok Utara, – Masyarakat Dusun Karang Bajo, Desa Karang Bajo, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok utara sedang merayakan salah satu upacara adat terbesar yang menjadi salah satu identitas Kecamatan Bayan, yaitu Maulid Adat Bayan.

Upacara Maulid sendiri tidaklah jauh berbeda dengan yang dilakukan oleh umat Islam pada umumnya di berbagai daerah di Indonesia, akan tetapi kekentalan nuansa ritual adat yang masih dipegang teguh oleh masyarakat Bayan menjadikannya sangat berbeda.

Persiapan maulid Adat Bayan cukup panjang dan unik. Bahkan jauh sebelum hari Maulid tiba, masyarakat Bayan, khususnya yang memiliki hajat khusus telah mempersiapkan berbagai hal untuk menyambut Hari kelahiran baginda Rasulullah SAW ini.

Secara lingkungan adat, rangkaian kegiatan inti baru dimulai sehari jelang hari Maulid yang telah ditentukan tiba. Pada hari menjelang Hari Maulid tiba, berbagai prosesi kegiatan ritual adat yang unik dan menarik mulai dilakukan seperti; Prosesi Kayu Aiq, Sembeq, dan Menutuq.

Kayu Aiq adalah prosesi adat pengumpulan hasil bumi dari warga yang memiliki hajat untuk diserahkan kepada Maq Lokaq atau kepada Inen Gumi yang kemudian disimpan di dalam Kampu.

Kampu sendiri adalah komplek bangunan suci yang hanya boleh ditempati oleh seorang pemangku adat beserta keluarganya yang disebut Maq Lokaq.

Di dalam Kampu terdapat Berugak Suci, Rumah Adat, dan rumah tempat penyimpanan barang serta hasil bumi.

Kampu merupakan tempat yang sangat dihormati oleh masyarakat Adat Bayan. Tidak sembarang orang boleh masuk ke dalamnya. Bahkan saat upacara adat berlangsung, warga yang ingin mengantarkan seserahan hanya boleh masuk melalui gerbang tertentu. Kampu juga dikelilingi oleh rumah-rumah adat yang ditempati oleh tokoh-tokoh adat yang bergelar Pembekel.

Saat prosesi Kayu Aiq, warga biasanya akan menuju Kampu melalui gerbang khusus untuk mengantarkan seserahan berupa hasil bumi, hasil ternak, dan sebagainya untuk diserahkan kepada Inen Meni. Kemudian mereka akan mendapatkan Sembeq dari Maq Lokaq.

Sembeq sendiri adalah sebuah bentuk pemberkatan yang dilakukan oleh seorang tokoh adat dengan mengoleskan ramuan obat dari daun sirih ke kening warga atau kepala dan juga meniupkan air yang sudah dimantrai kepada benda yang dikumpulkan beserta orang yang membawanya.

Baca Juga :  ITDC Mencatat Angka Menggembirakan, Kunjungan Wisatawan Pecah Selama Libur Lebaran Di Kawasan Pariwisata Yang Dikelola

Setelah proses Sembeq selesai Inen Meni akan memimpin sejumlah wanita untuk berjalan beriring membawa hasil bumi keluar dari dalam Kampu menuju lokasi Menutuq.

Menutuq adalah proses penumbukan padi secara tradisional yang dilakukan serempak oleh para wanita tersebut di sebuah tempat terbuka menggunakan media berupa lesung panjang dari kayu yang disebut Rantok Beleq lalu kemudian ditumbuk menggunakan tongkat bambu.

Dalam proses ini para wanita yang boleh ikut Menutuq adalah mereka yang sedang dalam keadaan suci saja atau tidak sedang datang bulan.

Papuq Bajang selaku Pembekel Desa Adat Karang Bajo ketika di wawancarai oleh tim Badan Promosi Pariwisata Daerah NTB menjelaskan bahwa alasan mereka tidak mengizinkan wanita yang sedang datang bulan untuk mengikuti prosesi menutuq adalah untuk menjaga kesucian semua peralatan dan bahan bahan makanan lainnya yang dipersiapkan untuk Upacara Adat.

“Sebagai bentuk penghormatan kepada Baginda Rasulullah SAW, semua warga masyarakat yang terlibat di dalam upacara perayaan beserta semua wadah yang digunakan selama prosesi kegiatan Maulid Adat berlangsung harus dijaga kesuciannya.” jelas Papuq Bajang

Papuq Bajang bukanlah nama asli, melainkan gelar kehormatan bagi tokoh adat tertentu di masyarakat Bayan. Semua tokoh adat tidak boleh dipanggil dengan nama aslinya oleh warga, karena dianggap tidak sopan dan melanggar adat. Jika ada yang melakukannya, mereka bisa dikenai sanksi adat.

Proses Menutuq biasanya diiringi dengan tabuhan gendang dan musik gamelan khas Suku Sasak Bayan yang menciptakan suasana semarak, namun tetap sakral.

Maulid Adat Bayan adalah sebuah tradisi unik yang menggabungkan unsur Islam dan adat lokal yang masih dilestarikan oleh masyarakat Bayan. Dengan berbagai prosesi ritual adat yang unik dan sakral, masyarakat Bayan tidak hanya menunjukkan kecintaan dan penghormatan mereka kepadan Baginda Nabi Muhammad SAW, tetapi mereka juga menjaga dan melestarikan tradisi warisan leluhur mereka.

Baca Juga :  8 Orang Pemilik Lahan Enclave Terima Pembayaran Dengan Nilai Rp 15,2 Miliar

Maulid Adat Bayan bukan hanya sekadar perayaan Maulid biasa, tetapi bagian dari identitas dan merupakan warisan budaya yang sangat berharga bagi masyarakat Bayan dan juga Pulau Lombok secara umum.

Ketua BPPD NTB, Baiq Ika Wahyu Wardhani yang turut menghadiri upacara Maulid Adat Bayan 2023 di Desa Karang Bajo menyatakan apresiasinya kepada seluruh masyarakat Bayan atas semangat mereka dalam mempertahankan tradisi adat yang sangat unik ini.

“Tradisi Maulid Adat Bayan ini adalah aset budaya yang harus kita jaga kelestariannya. Tradisi ini tidak hanya akan mampu menjaga stabilitas kehidupan sosial masyarakat Bayan, tetapi juga bisa menjadi sebuah atraksi wisata budaya yang menarik bagi kabupaten Lombok Utara Jika kita bisa mengemasnya dengan baik. Tentunya dengan tetap menjunjung tinggi peraturan adat dan menjaga batasan batasan yang telah ditentukan oleh pemangku adat bagi para pengunjung.” jelas Baiq Ika.

Lebih lanjut beliau menganalogikan,

“Jika Festival Songkran di Thailand yang notabene merupakan kegiatan mandi hujan yang dikemas dengan tradisi adat yang unik mampu mendatangkan jutaan wisatawan asing setiap tahunnya, maka kegiatan adat seperti Maulid Adat Bayan dan Kegiatan adat lainnya yang sangat banyak dan beragam di provinsi NTB ini mestinya juga bisa menarik wisatawan internasional.” Tambahnya.

Dalam kunjungannya ke Desa Karang Bajo, Bayan tersebut, Baiq Ika Wahyu Wardhani juga menyempatkan untuk mengucapkan Selamat Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.

“Saya, selaku Ketua BPPD NTB, mewakili segenap tim di Badan Promosi Pariwisata Daerah NTB mengucapkan Selamat merayakan Maulid Nabi kepada seluruh Masyarakat Bayan dan juga kepada semua umat Islam di seluruh dunia, Semoga di hari kelahiran Baginda Rasulullah SAW ini, kita semua mendapatkan berkah dan rahmat dari Allah SWT”. Tutup Baiq Ika.

Berita Terkait

Pemkab Lombok Tengah Siapkan Langkah Penanganan Sampah Pasca Bau Nyale
Pengurus KLPI Lombok Tengah Resmi Dilantik, Dorong Gaya Hidup Sehat bagi Pralansia dan Lansia
MotoGP Mandalika 2025, MGPA Buka Tiket Kategori Bukit Seger
Musrenbang Tematik Pendidikan Kabupaten Loteng, Wujudkan Anak Cerdas, Berkarakter, dan Berwawasan Lingkungan Menuju Lombok Tengah Emas 2045
ITDC dan Jasaraharja Putera Resmikan Kontrak Asuransi Aset Pertamina Mandalika International Circuit
IndonesianGP 2025, Harga Tiket Spesial Periode Early Bird
Import Audi R8 spec balap ke Pertamina Mandalika International Circuit, BEA masuknya ditangguhkan
Deretan Highlight Event Februari 2025 di Pertamina Mandalika International Circuit

Berita Terkait

Kamis, 13 Februari 2025 - 14:39 WIB

Pemkab Lombok Tengah Siapkan Langkah Penanganan Sampah Pasca Bau Nyale

Rabu, 12 Februari 2025 - 14:37 WIB

Pengurus KLPI Lombok Tengah Resmi Dilantik, Dorong Gaya Hidup Sehat bagi Pralansia dan Lansia

Selasa, 11 Februari 2025 - 17:19 WIB

MotoGP Mandalika 2025, MGPA Buka Tiket Kategori Bukit Seger

Selasa, 11 Februari 2025 - 00:49 WIB

Musrenbang Tematik Pendidikan Kabupaten Loteng, Wujudkan Anak Cerdas, Berkarakter, dan Berwawasan Lingkungan Menuju Lombok Tengah Emas 2045

Senin, 10 Februari 2025 - 18:52 WIB

ITDC dan Jasaraharja Putera Resmikan Kontrak Asuransi Aset Pertamina Mandalika International Circuit

Berita Terbaru

Lombok Tengah

MotoGP Mandalika 2025, MGPA Buka Tiket Kategori Bukit Seger

Selasa, 11 Feb 2025 - 17:19 WIB