MEDAN-Pundi-pundi medali emas NTB di PON XXI Aceh-Sumatera Utara/2024 terus bertambah. Sehari jelang penutupan, NTB berhasil menambah enam medali emas dari cabor voli pasir, tarung derajat, tinju, dan kempo.
Dari wilayah Sumatera Utara, dua medali emas diraih cabor voli pasir dan tinju. Medali emas cabor voli pasir didapat melalui pasangan NTB 1 yang diperkuat Ade Dimas Septiano/Sofyan Rachman Efendi. Mereka mengalahkan pasangan Jawa Timur 1, di Pantai Situngkir, Samosir, Kamis (19/9).
Pertandingan babak final voli pasir putra berlangsung ketat. Pasangan Dimas/Sofyan bertarung melawan pasangan Jawa Timur, Yosi Ariel Firnanda/Bintang Akbar. Pasangan Dimas/Sofyan menang dalam tiga set, 21-19, 19-21, dan 18-16. Pertandingan final ini berlangsung selama 62 menit.
Perjalanan tim NTB 1 terlihat meyakinkan sejak babak awal. Pada fase grup, NTB 1 yang tergabung dalam Grup D berhasil mencatatkan empat kemenangan menghadapi Jogjakarta, Jawa Tengah 1, Aceh 2, dan Lampung.
Dengan hasil tersebut, NTB 1 menjadi juara grup dan berhadapan dengan
Jawa Barat 1 di babak perempat final. Pasangan Ade/Sofyan berhasil memenangkan pertandingan melawan pasangan Jabar 1, Saluki/Saiful. Kemudian pada babak semifinal, pasangan Ade/Sofyan harus menghadapi NTB 2 yang diperkuat I Nyoman Adi Putra/I Komang Aditya Yudistira. Pasangan Ade/Sofyan melaju ke final setelah menang 21-10 dan 21-17.
Selain medali emas dari tim putra, voli pasir juga meraih medali perunggu dari tim putri yang diperkuat Aldha Permatasari/Ni Komang Putri Sri Dewi Utami. Pasangan Aldha/Komang berhasil memenangkan perebutan medali perunggu menghadapi wakil Jawa Timur, Diva Rista Salsa Bela/Febbry Uarry.
”Alhamdulillah voli pasir memang menjadi salah satu andalan kita di PON. Mereka tetap bisa menjaga performance untuk mempertahankan medali emas,” ujar Ketua KONI NTB H Mori Hanafi.
Mori menjelaskan ini semua berkat kerja keras jajaran pelatih dan atlet-atlet voli pasir NTB. ”Saya melihat pola latihan mereka sangat berat. Dan ini membuahkan hasil yang sangat positif,” katanya.
Medali emas kedua dari wilayah Sumatera Utara disumbangkan cabor tinju. Petinju putri NTB Huswatun Hasanah berhasil mengamankan satu medali emas dari cabor tinju. Partai final tinju berlangsung di Aula Universitas HKBP Nommensen, Pematang Siantar, Kamis (19/9). Huswatun yang turun di Kelas 60-63 kilogram mengalahkan wakil NTT Dominika Asnat Bayo.
Sebelum menembus partai final, Huswatun melakoni tiga pertarungan yang berat. Pada babak awal, Huswatun menghadapi wakil tuan rumah Sumatera Utara Merviana Efrida Nengsih. Kemudian di perempat final, Huswatun dihadang petinju Jawa Barat Ildawati.
Pada babak semifinal, Huswatun berhadapan dengan Jubaitul asal Kalimantan Timur. Jubaitul sebelumnya adalah petinju NTB yang turun di sejumlah pentas PON, termasuk PON Papua/2021. Menghadapi mantan rekannya, Huswatun tampil perkasa dan mengamankan tempat di babak final.
Empat medali emas lainnya disumbangkan cabor yang bertanding di wilayah Aceh. Cabor kempo dan tarung derajat masing-masing meraih dua medali emas.
Capaian dua emas dari cabor kempo saat ini sudah berhasil mempertahankan prestasinya di PON Papua/2021 . Medali emas pertama dari cabor kempo diraih Rini Kurniati yang turun di kategori randori kelas 55-60 kilogram. Kemudian medali emas kedua didapat pasangan Rizkiawan Dwi Santriaji/Idham Kholid dari nomor embu berpasangan kyu kenshi. Cabor kempo masih berpeluang menambah medali emas dari pertandingan yang akan berlangsung hari ini (20/9).
Sementara itu, cabor tarung derajat membuat kejutan dengan meraih dua medali emas. Dua medali emas didapat Dedi Iswari yang turun di kategori tarung kelas 70,1-75 kilogram dan I Made Agus Mei Saputra/Arkan Fawwaz dari kategori seni gerak berpasangan putra. ”Ini waktu yang sangat krusial. Masih ada cabor kempo yang akan bertanding besok. Ini kesempatan terakhir kita menambah medali emas,” tutup Mori.