Pemuda Leneng kembangkan Budidaya Ikan Nila Sistem Bioflok

- Jurnalis

Kamis, 4 Maret 2021 - 07:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lombok Tengah – Setelah menjalani berbagai macam usaha, mulai dari usaha angkringan, sablon, dan usaha lainnya, kini pemuda asal Kelurahan Leneng, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, yakni Hamim Balya (31 tahun) fokus mengembangkan budidaya ikan Nila sistem Bioflok.

Sistem Bioflok sendiri merupakan budidaya yang hemat air dengan memanfaatkan bakteri dan fermentasi. Sehingga sangat cocok diterapkan untuk wilayah perkotaan dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah.

“Budidaya ikan Nila ini sudah saya jalani mulai bulan November lalu. Saya terinspirasi dari menonton YouTube dan melihat Bioflok teman. Saya langsung tertarik dan mencoba membuat Bioflok secara autodidak,” kata Hamim saat dikunjungi di Rumahnya, Kamis, 4 Maret 2021.

Diakui, modal awal pembuatan rangka, terpal, dan mesin Bioflok sekitar 3,5 juta untuk 1 kolam. Dalam 1 kolam dengan diameter 4 meter bisa dilepaskan sekitar seribu sampai seribu lima ratus bibit ikan.

Baca Juga :  Wali Kota Pimpin Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 Kota Mataram

“Ini merupakan proses awal dan masih belajar. Namun saya yakin usaha ini cukup menjanjikan. Bayangkan saja, jika seribu bibit maka bisa menghasilkan 2 kwintal setengah jika rata-rata 1 kilo 4 ikan. Harga ikan Nila saat ini juga cukup fantastis, bisa mencapai 30 ribu perkilogram,” paparnya.

Pihaknya mengaku kendala yang dialami dalam budidaya ikan sistem Bioflok ini adalah ketika musim hujan. Mengingat, air hujan dapat mengganggu PH air. Sehingga jika PH air terganggu maka akan mengurangi nafsu makan ikan.

“Usia panen biasanya 3 sampai 4 bulan. Dalam kurun waktu tersebut bisa menghabiskan 4 sampai 5 karung pakan. 1 karung pakan berisi 30 kilogram. Di sini saya membuat 2 kolam. Artinya, sampai musim panen saya harus siapkan 9 sampai 10 karung pakan,” jelasnya.

Baca Juga :  Tidak Patuhi Protokol Kesehatan, Bule di Kuta dihukum Push Up

Ia berharap, usaha atau kreatifitas pemuda dapat diberikan support oleh pemerintah ataupun Dinas terkait. Pasalnya, pemuda harus terlibat dalam mengembangkan potensi ekonomi daerah. Terlebih, tidak lama lagi, di Lombok Tengah ini akan berlangsung event internasional MotoGP.

“Untuk menunjang berbagai event di daerah ini maka sudah saatnya kita mempersiapkan diri. Tentu, kita juga butuh sinergitas dari pemerintah. Pemerintah harus mampu melihat peluang yang diciptakan pemuda di daerah ini. Jangan sampai kita menjadi penonton di daerah sendiri,” tandasnya.

Berita Terkait

Desa Aik Mual Raih Apresiasi Keterbukaan Informasi Publik Desa 2024 tingkat Nasional
Pathul-Nursiah Berhasil Pertahankan Kursi Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah
Pemerintah Lombok Tengah Jalin Kerja Sama dengan Universitas Mataram
Pathul-Nursiah Unggul di Survei Nusra Institute, Data Diduga Bocor
Ratusan Pemuda Lombok Tengah Bagian Utara Deklarasi Dukung Pathul-Nursiah
Ratusan Milenial dan Seniman di Lombok Tengah Deklarasi Dukung Pathul-Nursiah
Perkembangan Terbaru Pergerakan Abu Vulkanik Gunung Lewotobi, 39 Penerbangan Di Batalkan
Puluhan Penerbangan Di Bandara Lombok Batal, Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Di NTT

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 13:20 WIB

Desa Aik Mual Raih Apresiasi Keterbukaan Informasi Publik Desa 2024 tingkat Nasional

Rabu, 27 November 2024 - 22:48 WIB

Pathul-Nursiah Berhasil Pertahankan Kursi Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah

Selasa, 26 November 2024 - 13:49 WIB

Pemerintah Lombok Tengah Jalin Kerja Sama dengan Universitas Mataram

Minggu, 24 November 2024 - 15:15 WIB

Pathul-Nursiah Unggul di Survei Nusra Institute, Data Diduga Bocor

Minggu, 24 November 2024 - 09:12 WIB

Ratusan Pemuda Lombok Tengah Bagian Utara Deklarasi Dukung Pathul-Nursiah

Berita Terbaru

Lombok Tengah

Pemerintah Lombok Tengah Jalin Kerja Sama dengan Universitas Mataram

Selasa, 26 Nov 2024 - 13:49 WIB

Lombok Tengah

Pathul-Nursiah Unggul di Survei Nusra Institute, Data Diduga Bocor

Minggu, 24 Nov 2024 - 15:15 WIB