Lombok barat- Api dengan cepat menjalar dan menghanguskan empat Lokal gedung Pondok Pesantren Nurul Hakim, Kediri Lombok Barat (Lobar). Kebakaran terjadi sekitar pukul 19.00 WITA. Para santripun berhamburan keluar mencari tempat yang lebih aman.
“kami bersama tim pemadam segera bergerak memadamkan api” terang Kasi Operasi, Pengendali Kebarakan Lobar, Lalu Satriawan Senin (2/09).
Api membakar empat lokal atau ruangan belajar santri Madrasah Tsanawiyah Putra Nurul Hakim Kediri yang ada di lantai dua. Informasi yang dihimpun dari pihak asrama yang pertama kali melihat, kebakaran terjadi karena adanya konsleting listrik. Percikan api timbul pertama kali di ruang tengah lantai dua.
“informasi dari pimpinan ponpes percikan api dari konsleting listrik,” ucapnya
Karena santri beraktifitas di luar ruangan, maka tidak ada korban akibat adanya kebakaran tersebut. Kebakaran berhasil dipadamkan sekitar satu jam kemudian. Mulai dari jam 19.00 wita setelah sholat Maghrib, hingga waktu isya. Pemadaman menghabiskan empat tangki air, dan satu unit tangki air supply dari Damkar Mataram dan Polres Lobar.
Sementara Kepala Damkar Lobar, Sahlan mengatakan mengenai kerugian yang disebabkan si jago merah tersebut masih belum bisa dipastikan. Karena perlu adanya analisa dari wewenang seperti dari Dinas PUTR.
“Instalasi listrik menjadi penyebab utama kebakaran di Lobar. Selain dari kelalaian dari masyarakat di lahan atau pemukiman,” kata Sahlan.
Setelah berhasil dipadamkan sekitar satu jam, Daamkar akan terus memastikan percikan api kecil yang masih ada. Yang saat ini masih dalam tahap pendinginan.
“Besok kita investigasi lagi. Semoga kita mendapatkan titik terang apa penyebabnya,” terangnya.
Pimpinan ponpes Nurul Hakim TGH. Muzakkar Idris menutur bahwa gedung yang terbakar ini adalah gedung belajar MTs putra, 4 lokal ruang dilantai dua habis terbakar.
“Yang terbakar ruang kelas gedung MTs putra sebanyak 4 ruang,”ujarnya.
Kebakaran pertama kali diketahui sekitar pukul 19.00 pada saat itu memang suasana di tempat ini sepi, karena semua santri sedang sholat magrib.
“kami malah dapat informasi dari kepala madrasah ba’da sholat magrib. Ungkap Tgh. Muzakar Idris
Pimpinan ponpes merinci kerugian sementara ditaksir mencapai 800 juta rupiah karena masing-masing ruangan bernilai 200 juta belum di tambah furniture sehingga masih dalam proses perhitungan. (MZ)