Lombok Timur – Puluhan warga masyarakat Desa Banjarsari Kecamatan Labuhan Haji, mendatangi Kantor Desa Banjarsari, jumat (29/01). Kedatangan masyarakat tersebut dalam rangka untuk menagih janji Kepala Desa untuk penggantian dana Bantuan Langsung Tunai (BLT-DD) yang telah dipinjam sebelumnya. Diketahui sebelumnya, Kepala Desa Banjarsari diduga menggunakan secara pribadi Anggaran Dana Bantuan Langsung Tunai (BLT-DD) yang seharusnya untuk masyarakat yang berjumlah ratusan juta.
Sulaiman Salah satu warga yang hadir dalam aksi tersebut, menuntut janji Kepala desa yang akan mengembalikan Anggaran Blt-DD kepada masyarakat. Dirinya beranggapan anggaran Dana Desa yang dipinjam itu harus keluar dari uang pribadi Kepala desa, sehingga tidak boleh diambilkan dari sisa dana desa yang ada.
“Tidak boleh pengembalian pinjaman yang dilakukan kepala desa diambilkan dari sisa dana desa yang ada. Tida boleh itu pak Sekdes”,ujarnya.
Sehingga masyarakat tidak akan menerima pengembalian blt-dd jika diambilkan dari Dana Desa, karena itu hanya akan menutupi kejahatan seseorang dengan anggaran dana desa yang ada. Selain itu masyarakat juga menuntut, agar Kepala desa berani menepati janji. Jika tidak bisa mengembalikan, maka berani untuk mengundurkan diri.
“Kami meminta agar Kepala Desa Berani untuk mengundurkan diri saat ini juga”, tegasnya.
Camat Labuhan haji yang hadir dalam kesempatan tersebut kepada wartawan mengatakan. Aksi tersebut terjadi akibat dari pikiran-pikiran antras masyarakat yg sudah sampai pada puncak kekecewaan. Diketahui aksi yang terjadi pada hari ini dampak dari dugaan kasus penyelewengan dana pembangunan Rumah tidak layak huni(RTLH) dan Bantuan langsung Dana Desa(BLT-DD).
“Seusai kesepakatan yang sudah dibuat, hari ini memang sudah waktunya untuk Kepala desa menepati janjinya, mengembalikan pinjaman Anggaran Blt-Dd yang telah dipergunakannya secara pribadi, sehingga masyarakat pada hari ini melakukan aksi dikantor desa”, paparnya.
Mantan Kepala Bidang (Kabid) pada Dinas Pariwisata (Dispar) tersebut juga mengambil keputusan, akan berkantor untuk sementara di kantor Desa Bannjar sari mulai hari ini sampai seterusnya sampai menemukan jalan keluar.
“Mulai Senin depan saya akan berkantor sementara di kantor desa Banjar sari, sampai kita menemukan solusi selanjutnya. Karena segala sesuatunya puncaknya ada pada BPD sebagai refresentasi masyarakat”, sambungnya.
Diahir aksi, masyarakat menyegel Kantor Desa dikarenakan belum mendpatkan solusi dan kepastian.(red)