Lombok Utara -Kegiatan Zere Waste Center Duta Lingkungan NTB, Hipmasbar yang berlangsung di Yayasan Chili House Gili Trawangan Berjalan Sukses. Kegiatan Zero Waste Center tersebut, di gagas oleh Himpunan Mahasiswa Sumbawa Barat (Hipmasbar), Paguyuban Duta Lingkungan NTB dan Yayasan Chili House dan dibuka secara resmi, sabtu 29/5/2022 oleh Ketua Komisi I Anggota DPRD Kota Mataram.
Salah Seorang Panitia, Jihad Fatahilah dalam sambutanya pada Open Ceremonial Zero Waste Center tersebut menyampaikan, kegiatan Zore Waste Center tersebut sinergi dua komunitas yakni Hipmasbar dan Duta Lingkungan (Dutling) NTB yang didukung penuh Yayasan Chili House.
Dimana kegiatan tersebut telah dirancang sejak dua bulan yang lalu, hingga pada hari itu akhirnya d-lauching dengan tema “Sinergi Menuju Negeri Lestari”
Kegiatan Zore Waste yang dipusatkan di kompleks milik Yayasan Chili House tersebut akan melakukan sejumlah kegiatan antara lain, pendidikan ecobrik bagi ratusan anak-anak pulau di Gili Trawangan yang merupakan anak-anak binaan Chili House dan anak-anak pulau pada umumnya.
“Selain itu, kami juga nantinya akan melakukan sosialisasi Zore Waste dan kegiatan Zero Waste Center pada anak-anak dan warga pantai pada umumnya,”katanya.
Dalam kegiatan tersebut, relawan Zore Waste Center juga telah berkunjung ke Bank Sampah yang ada di Gili Trawangan yang dikelola oleh Sosial Masyarakat setempat. Dari hasil pembelajaran itu nantinya, akan dibawa ke Sumbawa Barat.
“Ada juga kegiatan Hidroponik yang dilakukan di lantai dua Aula Chili House yang memakan waktu agak lama sekitar dua bulan. Namun akan dijalankan bersama sekitar 40 orang relawan Hipmasbar dan Dutling NTB,”jelas Jihad Fatahilah.
Panitia menyampaikan terimakasih banyak atas dukungan Yayasan Chili House yang telah memfasilitasi kegiatan tersebut sepenuh hati. Begitu juga dengan Ketua Komisi I DPRD Kota Mataram yang telah rela dari Mataram datang ke Chili House mendukung acara tersebut.
Ketua Hipmasbar NTB, Raiz Arham Dinata dalam sambutanya menyampaikan, bicara soal NTB maka akan ditemukan sejumlah masalah yang mengemuka, salah satunya soal sampah.
Itu sebab Pemprov NTB melahirkan program Zero Waste dan untuk mendukung program tersebut, lahirlah kegiatan Zore Waste Center yang dipusatkan di Yayasan Chili House tersebut.
“Giat ini membuktikan bagaimana kami bisa membantu pemerintah dan menyalurkan ide-ide kami yang kami rawat dalam ruang kampus itu sendiri,”katanya.
Lebih lanjut dijelaskan, bahwa mahasiswa tentu tidak akan bisa menerapkan ilmu bila hanya berkutat pada ruang lingkup kampus saja dalam menjalani perkuliahan.
Untuk itu Hipmasbar berusaha untuk meluas bersinergi dengan Dutling, Yayasan Chili House untuk implememtasikan ide dan gagasan yang digali di kampus.
“Sebelum kegiatan dilakukan, kami juga melakukan audiensi dengan sejumlah pihak untuk menyempurnakan ide-ide kami salam progran Zore Waste Center ini,”pungkas Farid.
Sementara itu, Ketua Yayasan Paguyuban Dutling NTB, Lalu Amrillah dalam sambuatanya memyampaikan kekecewaanya karena dalam kegiatan yang dilakukan dengan niat baik membantu Pemkab KLU tersebut, namun ternyata tak sautupun dari pihak Pemkab KLU yang hadir.
“Kami sudah audiensi dengan Bupati KLU, dalam audiensi itu Bupati menyatakan semangatnya atas giatan ini dan berjanji akan memerintahkan dinas terkait untuk memberikan segala yang dibutuhkan,”kata Lalu Amrillah.
Tapi faktanya hari itu, tidak satupun dari Pemkab KLU yang hadir atau setidaknya memberikan perhatianya terhadap kegiatan tersebut. Seperi Dinas Perhunungan dan Dinas Lingkungan Hidup KLU tidak tampak.
“Kalau Bupati ada halangan bisa memerintahkan Kadis-nya, bila Kadis tidak bisa ya bisa perintahkan jajaranya, walau memang hari ini hari libur, namun mestinya bisa dikondisika kan ini untuk membantu program pemerintah juga,”tandas Lalu Amrillah.
Untuk itu, pada kesempatan tersebut Lalu Amrillah yang juga wartawan senior di NTB ini menyampaikan apresiasi kepada Ketua Komisi I DPRD Kota Mataram, Ir. Inengah Sugiartha yang walau Gili Trawangan bukan Daerah Pemilihan (Dapil)nya namun secara lintas wilayah mau mendukung penuh acara tersebut.
Selain itu, Lalu Amrillah terkesan dengan Yayasan Chili House yang begitu all-out mendukung kegiatan bakti sosial tersebut dengan meberikan akses seluruh fasilitas yang dimilikinya untuk mensukseskan kegiatan tersebut.
“Yayasan yang begitu peduli dengan masyarkat dan lingkungan seperti ini, mestinya harus didukung oleh seluruh masyarakat dan terutama oleh pemerintah daerah hingga pusat,”tandas Lalu Amrillah.
Lalu Amrillah mengungkapkan, kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan oleh Dutling NTB hanya dilakukan dengan niat baik dan semangat untuk menjaga bumi lestari demi masyarakat NTB khususnya dan Indonesia serta dunia pada umumnya dan tak berharap imbalan apapun.
Adapun Ketua Yayasan Chili House, Noor ain Ssin dalam sambutanya menyampaikan, Chili House merupakan sebuah yayasan yang berkegiatan untuk kepentingan sosial.
Salah satu kegiatanya berfokus kepada anak–anak yang ada di Pulau Gili Trawangan diharapkan untuk membantu pemerintah dalam semua bidang khususnya pendidikan anak-anak.
“Kita memberikan pendidikan gratis untuk anak-anak pulau sekaligus juga makan gratis untuk mereka,”katanya.
Anak-anak yang belajar di Chili House lebih ditekankan untuk menbentuk karakter mereka menjadi anak-anak yang mandiri. Salah satunya dengan mendidik anak menabung sejak dini.
Noor Ain Ssin yang merupakan asli Malaysia ini menuturkan, kegiatan Zero Waste Center tersebut sudah sejak lama juga diimpikan untuk segera terwujud, begitu juga dengan kegiatan hidroponiknya.
“Nantinya, kita inginkan akan ada pasar minggu di pulau ini dengan telah adanya tanaman hidroponik itu. Jadi ibu-ibu pulau bisa berbelanja setiap hari minggu dan dari hasil pasar minggu itu bisa menbantu giat belar di Chili House ini dan program-program lainya,”jelasnya.
Adapun program lain yang saat ini telah berjalan lanjut Noor Ain Ssin yakni program subsidi sembako. Dimana program ini selama setahun dengan membayar harga sembako hanya 50 persen.
Untuk program Zero Waste Center sendiri lanjut Noor Ain Ssin, merupakan program jangka panjang yang bisa jadi hasilnya akan tampak pada 5 atau 10 tahun yang akan datang.
Karena untuk meng-edukasi anak-anak pulau agak susah. Untuk itu, program tersebut diharapkan bisa mengatur genarasi 10 tahun yang akan datang.
“Untuk itu di sekolah ini, bagaimana sampah-sampah itu agar bisa dipilah pilih oleh anak-anak agar ditempatkan terspisah di tempatnya masing-masing dididik dengan langsung praktik dalam keseharian mereka,”jelasnya.
Maka para relawan atau panitia yang saat ini telah bersusah payah membuat program Zero Waste Center di Chili House tersebut, diharapkan untuk kuat dalam menjalankan program tersebut. Karena yang lebih sulit adalah me-maintanance kegiatan tersebut agar berkelanjutan.
“Untuk memasang pipa pertama itu gampang, tapi bagaimana membuat pipa itu jadi makin efektif dan produktif itu yang susah dan itu harus dikakukan,”imbuh Noor Ain Ssin memberikan perumpamaan.
Chili House lanjut Noor Ain Ssin juga ingin agar ibu-ibu pulau punya project yakni dengan membuat kerajinan tangan yang tentu akan menghasilkan pundi-pundi rupiah untuk membantu perekonomian keluarga dengan membuat tas dari plastik dan sampah lainya yang bisa kondisikan.
Harapan terbesar selanjutnya Yayasan Chili House yakni program “Solahkan RT” dimana program ini berupa bagaimana setiap RT menata lingkunganya, membuat gapura dari eckobrik sehingga semua jadi indah, lestari dan mempesona.
“Nanti setiap RT ditata rapi sekalian dengan ditanami bunga, para tourist kemudian akan diundang ke setiap RT dan berfoto. Para tourits yang berfoto akan diberikan mercandaice gratis karya anak-anak chili house,”pungkasnya sembari menjelaskan hal itu bisa menjadi promosi bagi wisata Gili Trawangan.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kota Mataran, Ir.I Nengah Sugiartha memberikan apresiasi khusus untuk Yayasan Chili House yang telah menfasilitasi kegiatan sinergi Mahasiswa dengan Duta Lingkungan NTB tersebut.
Dirinya lanjut Pak Ical sapaan akrab politisi Nasdem ini, mendukung kegiatan-kegiatan sosial seperti yang dilakukan hari itu. Jiwa dan raganya lanjut Ical, seolah-olah telah menyatu dengan alam dan masyarakat, sehingga dirinya selalu senang mekakukan kegiatan-kegiatan sosial.
“Kadang-kadang, saya ditertawakan oleh sesama kawan anggota dewan. Ngapain Pak Ical ikuti giat di Sumbawa, Bima ya yang diluar kota mataram-lah, yang bukan wilayah pemilihanya,”ungkap Ical.
Mereka tertawa lanjut Ical, tidak tahu kalau dirinya senang dalam berkegiatan sosial. Apalagi dirinya telah banyak mengenal lembaga-lembaga sosial dan mahasiswa sejak lama.
Apalagi karirnya lanjut Ical telah dimulai dari Kesekutif dengan memegang kepercayaan sejumlah jabatan di Pemkab Lombok Tengah dan kemudian hijrah berkarir ke legeslatif menjadi anggota dewan melalui Nasdem.
“Semoga dengan adanya Zero Wasta Center ini, akan menjadi program berkelanjutan dan bermamafaat untuk kelestarian lingkungan di Gili Trawangan ini dan kami senantiasa akan mendukung segala program yang sedang dijakankan dan program yang akan dijalankan,”pungkas Pak Ical sembari memukul kentongan sebagai tanda Zero Waste Center tersebut resmi dibuka.